Program Pembangunan Di Desa Buniwah, Terkesan Asal-Asalan - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 08 September 2016

Program Pembangunan Di Desa Buniwah, Terkesan Asal-Asalan


Bregasnews.com – Alokasi Dana Desa (ADD) yang diperuntukkan pada penataan lingkungan di Dukuh Karang Benda Desa Buniwah menurut Sururi warga setempat, tidak menggunakan Desain dan perhitungan yang matang, sehingga manfaat yang diprogramkan Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat (DOUM) tidak tepat sasaran.

Ia juga mengatakan ujung gang masuk yang ditengahnya berdiri sebuah tiang listrikpun diterjang saja, padahal kanan kirinya masih ada tanah yang kosong, saat dikonfirmasi dengan pemilik tanah, dipersilakan asal kanan kiri diambil secara adil, lebih lanjut mereka menyampaikan, sebagai perangkat desanya tidak ada musyawarah lebih dulu dan tidak transparan, tutur Sururi, Sabtu 23 Juli 2016.
Sururi juga mengatakan, pembangunan proyek ini tidak memakai papan nama proyek yang berfungsi sebagai sarana informasi bagi masyarakat dan untuk keterbukaan informasi publik. “Disamping itu juga harus memikirkan jangkauan ke depan, agar lebih bermanfaat dan tepat sasaran khususnya warga pengguna.”ujar Sururi.

Masih kata Sururi, apalah artinya lorong atau gang dikeraskan / dipelur, kalau kendaraan khususnya roda dua tidak masuk, kasihan yang rumahnya di dalam tidak bisa angkut material atau barang belanjaan yang berporsi besar. “Lebih ironisnya, dengan wujud fisik yang ada dilapangan, pantas ada warga yang mengatakan Proyek Bodong yang hanya dinikmati oleh para keluarga dan menguntungkan para kroni dan pendukung saja. Dan yang lebih parahnya lagi, para supir (pemilik mobil) yang biasa mengangkut materialpun tidak diberikan DO kalo bukan kroni atau keluarganya.”ungkap Sururi.

“Tidak berhenti di Program Kegiatan yang bersumber dari ADD saja ,ternyata Dana Desa (DD) ,-pun cenderung terkesan tertutup . Padahal idealnya harus menempuh beberapa tahapan lebih dahulu, antara MUSYAWARAH DESA (MUSDES) untuk membahas Pemaparan Rencana Anggaran Biaya & Desain (RAB & Desain), Pembentukan Kelompok kerja, Kapan akan dimulai, siapa yang akan mengerjakan dan seterusnya.”kata Sururi.

“Nyatanya tanpa melalui semua tahapan dimaksud, Sensite untuk Jalan Dukuh Tengah Karang Benda sudah dikerjakan bahkan sudah selesai.”ujar Sururi.

Dikatakan Sururi, harapan Pemerintah khususnya Gubernur Jawa Tengah , melalui Dana Desa (DD) inilah, warga setempat akan berkurang tingkat kemiskinannya, karena bisa dan harus ikut bekerja pada kegiatan dimaksud. “Kenyataan yang ada dilapangan, bagaimana  bisa ikut kerja, wong semua telah diborongkan ke pihak ketiga yang notabene bukan warga Buniwah.”beber Sururi.

“Ada sementara info dari salah satu perangkat desa, bahwa Dana Desa (DD) untuk Tahun Anggaran 2016 yang totalnya Rp. 690. 94.,000, telah di alokasikan ke 3 lokasi yang semuanya telah diborong oleh  Nasugianto (Kades Sridadi). Timbulah sebuah pertanyaan, kenapa harus diborongkan ke orang lain? Bukannya bisa di swakelolakan ?”ungkap Sururi.

“Sungguh sangat tidak masuk akal jawaban dari seorang perangkat tersebut. Karena Dana bisa dicairkan manakala pekerjaan sudah bernilai sekitar 30 juta perlokasi, karena ada 3 lokasi berarti harus ada dana 90 juta. Adakah Juklak dan juknisnya? mbuh kue ta jere Lurahe, nyong ta ra ngerti (jawaban perangkat tersebut). Bayangkan, dana kegiatan di ambil 90 juta, lalu diborongkan lagi ke pihak ketiga, bagaimana kwalitas yang didapat dan berapa volume yang harus di kurangi?”terang Sururi.

“Buktinya belum juga ada sebulan, rumput sudah menembus aspal dan tumbuh disetsit yang baru selesai dibangun, itulah wujud pelaksanaan yang asal-asalan tanpa perhitungan dan prosedur yang matang,
dimanakah BPD sebagai lembaga pengawasan dan legalisasi??? Ayo tunjukkan wibawa kalian, kalau bukan anda siapa lagi? kalau tidak sekarang, Kapan lagi?”pungkas Sururi. (Fuad Bertis)
4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman