Ditegur Menteri Kkp, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Brebes Tangani Sendiri Exavacator Tenggelam - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Jumat, 19 Mei 2017

Ditegur Menteri Kkp, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Brebes Tangani Sendiri Exavacator Tenggelam

Kadis langsung turun tangan setelah ditegur Menteri KKP terkait Exavacator kelem

Bregasnews.com - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, Tandi, (Rabu, 17/05/2017),  langsung turun sendiri memantau evakuasi Exavacator yang tenggelam di tambak tepi laut pantai Randusanga Kulon.   Informasi dari orang dalam DKP yang enggan disebut namanya, bahwa Selasa sore (16/05/2017) dari Kementrian Kelautan dan Perikanan telpon langsung menegur  Kepala Dinas terkait pemberitaan media soal exavacator itu. Teguran itu membuahkan hasil, Tandi esok harinya langsung turun lapang sambil berseloroh, 

“Masa urusan begini saja Kepala Dinas harus turun tangan sendiri”.  Yang artinya bawahannya tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut.

Ketika ditanya soal tanggung-jawab penyewa exavacator, Tandi menjawab bahwa penanganan ini diambil alih oleh dinas.  “belum tahu kemana orangnya penyewa alat ini, jadi langsung diambil alih oleh dinas”, ungkap Tandi.  Namun walaupun sampai sore Tandi menunggu di TKP,  tetap saja exavacator itu belum bisa terangkat.

Ketika ditanya kenapa turun langsung, Tandi berkilah“ Harusnya kadis tinggal perintah dan tunggu jawaban ‘Siap pak sudah dilaksanakan’, ini nggak, Seharusnya Santo bertanggung-jawab,  janji melulu, nggak dilaksanakan-dilaksanakan, kuncinya ada pada dia, tapi nyatanya barangnya di-lalawora kaya kie”.

Hari Kamis ini (18/05/2017) dari pagi sampai sore evakuasi masih berlanjut, namun tetap belum bisa diangkat exavacator yang kepater tersebut.   Seorang mekanik ditanya seputar kerusakan alat berat tersebut, mengatakan “ ini cukup parah kerusakannya, elektriknya rusak berat, hidroliknya juga rusak, ini akibat kerendam air asin,  kalaupun dibetulkan biayanya ratusan juta, jadi tinggal 70 prosen dari nilai baru”.  Dari keterangan mekanik tersebut kita memperkirakan kerugian negara sekitar 30 prosen dari 1,2 milyar rupiah yakni  sekitar 360 juta rupiah.

Haji Mulyadi, hari kamis 18/05/2017, ketika dikonfirmasi ulang soal exavacator tersebut tetap tidak mau menerima alat berat tersebut dalam kondisi rusak berat. “Kalaupun alat itu dikasihkan ke kelompok lain, monggo silahkan, untuk apa ngurusin barang rusak seperti itu”, pungkas Haji Mulyadi.(Dade) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman