MENGAPA HARUS CINTA TANAH AIR? Oleh kiki esa perdana - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 21 Mei 2020

MENGAPA HARUS CINTA TANAH AIR? Oleh kiki esa perdana


Bregasnews.com - Jawaban sederhana pada pertanyaan yang juga menjadi judul adalah sebenarnya adalah kita lahir, hidup, mencari rejeki, sakit, merasakan banyak hal di negara tercinta indonesia ini,  jadi judulnya mungkin bisa dibalik lagi jika kita dianalogikan seperti itu dengan, “mengapa kita tidak cinta tanah air?”, penulis tidak akan masuk pada tataran alasan agama, karena bukan kapasitas penulis untu menulis pembahasan tataran agama. Panitia Persiapan Kemerdeaan Indonesia yang terdiri dari 26 orang dari beragam perwakilan, bukan melakukan persiapan kemerdekaan dengan usaha yang berliku, mulai dari rumitnya pembahasan konsep kenegaraan kedepannya hingga bagaimana meyakinkan masyarakat akan kemerdekaan. 
Bukan hal sulit rasanya, untuk masyarakat indonesia untuk menghargai semangat para pendahulu kita yang membela tanah air hingga berguguran, tercatat dalam sebuah  laporan resmi pemerintah belanda yang disusun oleh seorang sejarawan terkemuka Loe de Jong, tercatat jumlah korban direka-reka sebanyak 100.000 orang dari pihak indonesia, yang walau banyak pihak yang meragukan dan beropini korban jauh lebih besar lagi, Itu hanya pada saat kependudukan belanda, belum lagi dari berbagai  kependudukan beragam negara yang pernah berusaha menduduki indonesia, mulai dari Portugis, Spanyol hingga Inggris, sampai terakhir oleh Jepang. Walaupun tidak ada angka resmi berapa jumlah korban dari masing-masing negara saat menduduki indonesia, namun kita dapat memperkirakan, banyak sekali  rakyat indonesia yang menjadi korban, rakyat yang mungkin kakek/nenek buyut kita sendiri,  yang memiliki darah daging yang sama dengan kita, yang merasa tidak ikhlas tanah airnya direbut untuk diduduki bangsa lain.   
Sebut saja rempah-rempah seperti lada, cengkeh dan biji pala yang berserakan di pasar dan bisa kita lihat setiap harinya dengan mudah, tetapi bangsa eropa, hal tersebut bagai emas berlian, karena di kawasan eropa, rempah-rempah tersebut tidak ada dan sulit ditemukan. Hingga pembaca dapat membayangkan karakteristik makanan eropa tidak memiliki rasa yang mewah seperti saat kita memakan sop ayam, rendang, atau hidangan khas bulan ramadan, nastar cengkeh, minum manisan pala, karena keterbatasan rempah-rempah di daerah mereka.
Pada sejarah sekolah tujuan kependudukan, selain mencari gold atau kekayaan misalnya rempah, para negara yang berusaha menduduki indonesia juga berusaha untuk melakukan ekspansi glory melalui Military Imperialism atau “menguasai” dalam artian sederhananya, dan gospel bagi sebagian diartikan dengan menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama, apa yang mereka percayai, alasan 3G (gold, glory, gospel) ini sebenarnya terus terjadi hingga saat ini acap kali terjadi jika terjadi fenomena kependudukan asing dalam lintas teritorial.
Memang betul jika negara kita belum menjadi negara maju, belum canggih, masih banyak celah masalah yang harus ditambal disana sini, data terakhir dari salah satu lembaga riset di inggris, The Economist Intelligence Unit mengatakan bahwa indonesia menempati posisi 4 skor 6,48 pada Indeks Demokrasi se asia tenggara tahun 2019, yang masih lebih baik dari singapura, thailand dan vietnam.  Posisi ini belum tau akan beranjak lebih baik atau buruk kedepannya, jika pelaksanaan demokrasi, salah satunya melalui pemilihan umum tetap berjalan lancar kedepannya. Keterlibatan rakyat dalam proses kebijakan juga memegang pegangan penting dalam penerapan demokrasi di satu negara, selain banyak hal lain seperti kebebasan pers.
Kita menikmati tanah, air dan udara di indonesia sejak lahir, menikmati banyak fasilitas dengan tenaga, dana dari rakyat indonesia sendiri, para pemuka agama pun banyak menyarankan perintah untuk mencintai tanah air, jadi bukanlah masalah seharusnya untuk mencintai tanah air sendiri.   


*Penulis adalah staff pengajar di universitas Tanri Abeng Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman