Menata Hati dan Meluruskan Prasangka - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 21 Juni 2021

Menata Hati dan Meluruskan Prasangka



Oleh : Dede Farhan Aulawi (Motivator Kehidupan)


Bregasnews.com - Dalam kehidupan sehari – hari terkadang manusia sering dipenuhi oleh prasangka. Baik prasangka baik ataupun prasangka buruk. Bahkan ada yang merasa gelisah dan risau oleh prasangka yang dimilikinya. Terkadang timbulah kebencian yang sebenarnya tidak berdasar, hanya karena curiga dan atau prasangka yang dibentuk oleh persepsinya atau karena adanya informasi yang belum tentu kebenarannya.


Di sinilah pentingnya kita semua untuk selalu menata hati agar bisa lebih baik, sehingga dipenuhi dengan prasangka baik dan akhirnya kehidupan kita bisa lebih tenang dan tenteram. Secara etimologis hati (qalbu) berarti “bolak balik”. Hati kadang merasa bahagia, dan terkadang merasassusah. Kadang rajin ibadah, namun terkadang juga malas ibadah, dan sebagainya. Oleh karenanya kita dianjurkan untuk selalu berdo’a agar diberi kemantapan hati dalam menjalankan ibadah dan keimanan.


يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينک وعلى طاعتک وعلى شکرک وحسن عبادتک

Artinya :

“Duhai Tuhan yang membolak-balikkan hati, mantapkanlah hatiku dalam menjalankan agamamu, selalu taat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan indah beribadah kepada-Mu “.


Betapa indahnya hidup ini bila kita semua bisa menata hati dengan baik agar tidak dipenuhi oleh prasangka buruk. Betapa hidup ini akan terasa tersiksa jika hati kita tidak nyaman, gelisah, dipenuhi kecewa dan amarah dan sebagainya. Sebagai pelajaran untuk membantu menata hati dalam mengolah rasa dan prasangka, ada baiknya mengambil hikmah dari ceritera di bawah ini :


Alkisah dahulu kala di suatu daerah, ada seorang pegawai dan dinilai sukses serta memiliki jabatan yang terpandang. Kemudian suatu hari datanglah seorang warga miskin menemuinya dan berkata, “ Bapak kan orang kaya dan terpandang di desa ini, tapi kenapa Bapak tidak terlihat memiliki kepedulian untuk membantu orang miskin di desa ?. Lihatlah pemilik warung di ujung desa itu, meskipun kehidupannya sangat terbatas tapi ia memiliki kepedulian yang tinggi. Setiap hari membagikan daging kepada orang miskin “. Ujarnya.


Mendengar pernyataan dan pertanyaan pemuda tadi, si pegawai tidak menanggapinya dan tersenyum tenang. Kemudian pemuda miskin itu keluar rumahnya dan kembali ke kampung serta menceritakan si pegawai sukses tadi dengan sebutan “ si kaya yang pelit”. Di sana sini ia menceritakan hal tersebut, sehingga hampir seluruh warga kampung jadi membencinya.


Suatu saat si pegawai sukses tadi jatuh sakit dan meninggal dunia. Tidak ada warga kampung yang peduli untuk melayat dan memakamkan jenazahnya. Semua tampak menghardik puas. Setelah perisitiwa kematian tersebut, hari demi hari terus berjalan dan waktu terus berlalu. Lalu warga kampung mulai heran karena setelah kematian si pegawai sukses tadi, si pemilik warung yang di pojok desa tidak lagi membagikan daging ke warga miskin di kampung itu.


Dan ketika mereka bertanya mengapa, si pemilik warung memberi tahu mereka bahwa si pegawai sukses itu biasa memberinya sejumlah uang setiap bulan sebagai sedekah untuk memberi daging kepada orang miskin, dan karena saat ini dia sudah meninggal, maka tidak ada lagi sedekah yang diterimanya untuk dibelikan daging.

Begitulah akhir dari ceritera ini. Semoga kita bisa mengambil hikmah dibalik ceritera di atas.


Begitulah dalam kehidupan kita sehari – hari. Mungkin ada sebagian orang yang menilai sisi buruk kita. Bahkan seribu perbuatan baik kita bisa dilupakan begitu saja, saat satu kali saja kita melakukan kesalahan. Tetapi seberapapun prasangka orang lain tentang kita, tidak boleh menghentikan langkah kita dalam bberbuat kebaikan. Tetaplah berbuat baik, meski tidak ada seorang yang tahu bahwa kita selalu berbuat baik. Cukuplah Allah SWT dan malaikatnya yang mengetahui segala amal baik yang kita lakukan dengan tulus dan ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman