Tandi, A.Pi.M.M. : Panen Udang Vaname Sistem Busmetik Sungguh Luar Biasa

Tandi, A.Pi.M.M. Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan saat memberikan bantuan kepada nelayan ,Jumat (27/10) foto:Agus/bregasnews

Bregasnews.com – Kegiatan Panen Udang Vaname dan bantuan Pembudidaya Ikan yang di gelar di Ponpes Imam Safi’I Desa Sigempol Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes ini di hadiri Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Tandi, A.Pi.M.M. Wakil Bupati Brebes Nardjo, SH ,  ibu-ibu PKK,  SKPD dan jajaran Dinas lainnya. Jumat (27/10/2017).

Dalam acara tersebut Tandi, A.Pi.M.M. selaku Kepala dinas Perikanan Dan Kelautan mengatakan panen udang vaname sistem busmetik sungguh luar biasa, hal ini juga dapat menghasilkan panen dengan keuntungan yang sangat fantastis, kelebihannya lahan tidak perlu luas-luas cukup 500 meter sampai 1000 meter, penggunaan airnya juga irit dan full Probiotik sehingga tidak perlu ganti air, sistem ini sudah diadopsi di Malaysia  dan berkembang pesat disana.

Dikatakannya, sistem Busmetik ini sudah mulai berkembang di Brebes  di pantai Randusanga Kulon juga mulai banyak berkembang, karena Sistem Busmetik  ini tidak merusak lingkungan semuanya aman karena menggunakan probiotik. “ Dengan Sistem Busmetik ini udang yang barusan kita panen  juga bagus-bagus dan sehat-sehat dan sistem Busmetik ini mudah-mudahan bisa berkembang diwilayah pantura”Ujarnya.

Begitu juga, kata dia, program bantuan  pembudidayaan  ikan, nelayan dan peternak garam oleh kementerian perikanan dan kelautan diberikan kepada nelayan yaitu bantuan alat tangkap ramah lingkungan 341 unit, kemudian 10 unit perahu 3 gross ton beserta alat tangkapnya, asuransi Jasindo untuk tahun 2017 ada sekitar 13 yang akan dibagikan nelayan atau ahli warisnya senilai untuk ahli warisnya 160 juta rupiah.

“Bantuan juga diberikan petambak garam dari kementerian kelautan ada bantuan 1 unit mobil operasional dan 3 unit mobil roda tiga dan tahun ini juga  dapat batuan 1 unit mobil roda enam dan eskavator mini. Nelayan juga mendapatkan sertifikat hak atas tanah untuk 250 bidang tanah, 150 untuk nelayan dan 100 bidang untuk budidaya atau petambak” pungkasnya. (Agus)