Bregasnews.com - Ketum DPP PRAWITA GENPPARI Dede Farhan Aulawi sangat mengapresiasi upaya – upaya yang dilakukan oleh pengurus DPD PRAWITA GENPPARI kabupaten Rokan Hilir provinsi Riau dalam memberikan pembekalan organisasi dan kepariwisataan yang diberikan kepada seluruh jajaran pengurus agar memahami tugas pokok dan fungsi serta kewajiban sebagai pengurus organisasi. Apalagi kegiatan tersebut dilakukan tepat di penghujung tahun 2023 kemarin. Saat semua orang focus pada memeriahkan tahun baru, namun DPD PRAWITA GENPPARI kabupaten Rokan Hilir dengan penuh rasa tanggung jawab memanfaatkan momen tersebut untuk memberipembekalan ilmu yang sangat bermanfaat.
Hal tersebut Dede sampaikan ketika menerima laporan kegiatan dari Ketua DPD PRAWITA GENPPARI Rokan Hilir Riki Winanda. Dirinya sangat mengapresiasi semangat dan kreativitas yang dilakukan Ketua DPD dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab organisasi. Semua pengurus organisasi pada dasarnya harus ikut serta berperan secara aktif dalam menjalankan amanah organisasi.
“ Tidak sedikit pengurus organisasi yang dilantik dan dikukuhkan dengan acara yang meriah, tetapi setelah dilantik banyak yang tidak bergerak alias vakum. Padahal kegiatan – kegiatan pasca pelantikan justeru lebih penting lagi untuk menunjukkan bahwa pengurus masih eksis dan mampu mengelola organisasi. Apalagi organisasi nirlaba jika bukan karena panggilan hati biasanya tidak bergerak jika tidak terlihat ada ‘untungnya’. Disinilah kepengurusan akan diuji dan tidak boleh tergantung pada seseorang saja, melainkan harus kolektif “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI dede Farhan Aulawi di Bandung, Senin (1/1).
Menurutnya acara pembekalan pengurus pada dasarnya memuat dua kerangka inti, yaitu sejarah dan nilai -nilai organisasi Prawita GENPPARI, mulai dari sejarah pendirian, Visi Misi, dan program kerja. Selain itu, ada juga konsep dasar kepariwisataan baik dalam tataran strategis, operasional maupun teknis.
“ Untuk itulah PRAWITA GENPPARI sangat konsen dengan upaya – upaya peningkatan kompetensi SDM kepariwisataan, sehingga memiliki badan otonom organisasi yang bernama Pusdiklat Prawita GENPPARI. Disini ada 37 judul pelatihan atau bimteknis kepariwisataan. Bahkan secara keseluruhan memiliki lebih dari 2000 judul pelatihan “, pungkas Dede.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar