Bregasnews.com - “ Mencermati beberapa variabel kritis terkait dengan kondisi ketegangan kawasan dan melebarnya konflik serta peperangan di beberapa negara, juga potensi perluasan ketegangan hingga potensi Perang Dunia (PD III), maka dipandang perlu untuk melakukan pengecekan kesiapan operasi khususnya dukungan intelijen tempur sipil dalam merespon skenarion terjelek. Untuk itu, uji psikologi intelijen secara berkala menjadi hal penting yang harus dilakukan. Jadi di samping aspek kuantitas, juga harus memperkuat aspek kualitas terutama yang terkait dengan ketangguhan dalam membangun militansi tempur dan semangat bela negara “, ujar Pemerhati Intelijen Dede Farhan Aulawi di Bandung, Senin (16/6).
Hal tersebut ia sampaikan setelah dirinya selesai melakukan uji psikologi intelijen gelombang ke 2 pada hari Minggu (15/6) di Bandung. Pada kesempatan tersebut, kegiatan diikuti oleh 17 peserta yang berasal dari beberapa daerah, termasuk dari Jakarta. Menurutnya, ujian psikologi intelijen adalah serangkaian tes yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek psikologis yang relevan dengan kemampuan seorang individu dalam bidang intelijen. Tes ini bertujuan untuk menyeleksi individu yang memiliki potensi dan kesesuaian dengan tuntutan pekerjaan di bidang intelijen, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, dan kesehatan mental.
Tes psikologi ini dilakukan untuk mengukur kesiapan mental, intelektual, serta karakter yang sesuai dengan dunia intelijen. Jadi lebih menekankan pada kemampuan berpikir logis, serta aspek kepribadian seseorang. Dalam dunia intelijen, seseorang tidak hanya dituntut memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi. Mereka juga harus mampu berpikir cepat dalam mengambil keputusan, memiliki daya ingat yang kuat, serta bisa bekerja dalam tim dengan baik.
Pertama, ada tes kemampuan kognitif yang meliputi :
- Tes Logika dan Penalaran: Menguji kemampuan berpikir secara logis dan sistematis dalam memecahkan masalah.
- Tes Verbal: Menilai kemampuan memahami dan menganalisis informasi berbasis teks.
- Tes Numerik: Mengukur kemampuan memahami angka dan menyelesaikan soal matematika sederhana hingga menengah.
Kedua, tes untuk mengukur Stabilitas Emosi dan Ketahanan Mental guna mengukur sejauh mana seseorang mampu mengendalikan emosinya dalam situasi sulit atau penuh tekanan. Beberapa aspek yang dinilai antara lain :
- Kemampuan menghadapi stres
- Cara mengatasi tekanan
- Daya tahan psikologis dalam kondisi ekstrem
Ketiga, tes Kepribadian dan Sikap dengan mengukur :
- Kepemimpinan : Seberapa baik seseorang dapat memimpin dan bekerja dalam tim.
- Kejujuran dan Integritas : Nilai moral dan etika yang dimiliki.
- Kerja Sama Tim : Kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas tertentu.
- Kedisiplinan dan Tanggung Jawab : Seberapa besar komitmen seseorang terhadap tugas dan kewajibannya.
Keempat, tes Daya Ingat dan Konsentrasi karena Intelijen membutuhkan orang-orang dengan daya ingat yang kuat dan kemampuan berkonsentrasi tinggi. Tes ini akan menilai kemampuan dalam :
- Mengingat informasi dalam waktu singkat dan panjang
- Memahami detail kecil dalam situasi kompleks
- Fokus pada tugas dalam jangka waktu tertentu tanpa terdistraksi
Kelima, tes Ketepatan dalam Pengambilan Keputusan karena seorang intelijen sering kali dihadapkan pada situasi yang membutuhkan keputusan cepat dan tepat. Tes ini dilakukan untuk mengukur :
- Kemampuan menghadapi dilema atau pilihan sulit
- Kecepatan berpikir
- Ketepatan dalam mengambil keputusan berdasarkan data yang ada
“ Seluruh rangkaian ujian yang diberikan sesuai standar dari Cambridge University terkait ‘The Measurement of Human Intelligence’, Psychological Testing in Military Clinical Psychology, Testing The Army’s Intelligence, dan Psychological Examining in the United States Army. Kemudian sebagai warga negara Indonesia, juga ditambahkan soal – soal yang terkait dengan wawasan kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Ditutup dengan alat ukur untuk menguji wawasan internasional, terutama ketegangan dan konflik yang terjadi di beberapa kawasan “, pungkas Dede.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar