Dasar Pemikiran
Jika berbicara tentang dunia intelijen, seringkali referensi yang digunakan adalah intelijen dari negara - negara maju. Kemudian mengabaikan referensi dari negara lainnya, termasuk salah satunya adalah intelijen negara Iran. Pada kesempatan inilah seluruh peserta akan menambah khazanah perencanaan strategis operasi intelijen Iran.
Perencanaan operasi intelijen Iran melibatkan pendekatan strategis, sistematis, dan tersentralisasi yang dijalankan oleh berbagai badan intelijen. Masing - masing badan ini menarik untuk dipelajari dari aspek tupoksi dan koordinasi. Dimana aspek *koordinasi* ini mudah diucapkan, tetapi tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi ketika ego sektoral masih cukup tinggi, dan masing - masing merasa lebih hebat.
Tujuan Pelatihan
Membekali peserta dengan pengetahuan dan wawasan seputar Strategi Perencanaan Operadi Intelijen Iran untuk menambah literasi dalam rangka membabgun intelihen Indonesia yang tangguh, maju, terkoordinasi dan adaftif dengan perkembangan zaman.
*Subjek Pembahasan*
- Mengenal Badan Intelijen Iran
- MOIS (Ministry of Intelligence and Security) – kementerian utama intelijen Iran.
- IRGC Intelligence Organization – sayap intelijen dari Iranian Revolutionary Guard Corps, memiliki peran sangat besar dalam operasi luar negeri dan keamanan dalam negeri.
- Quds Force (IRGC-QF) – unit elite yang fokus pada operasi luar negeri, khususnya operasi rahasia dan proksi militer di luar negeri (Lebanon, Suriah, Irak, Yaman, dsb).
- Elemen Kunci dalam Perencanaan Operasi Intelijen Iran
1. Identifikasi Tujuan Strategis
- Melindungi keamanan dalam negeri
- Menyebarkan pengaruh regional (Syiah politik).
- Mengumpulkan intelijen musuh (AS, Israel, Arab Saudi).
- Mendukung jaringan proksi (Hezbollah, milisi di Irak/Yaman/Syiria).
- Menekan oposisi di dalam & luar negeri.
2. Pengumpulan Intelijen
- HUMINT: melalui agen rahasia dan jaringan diaspora Iran.
- SIGINT: kerja sama dengan Rusia dan Tiongkok, serta upaya mandiri.
- OSINT: eksplorasi media sosial, laporan publik, berita.
- Teknologi: penyadapan, malware, dan spionase siber
- Unit siber Canggih seperti APT33, APT34
3. Analisis & Penilaian
- Data yang dikumpulkan dianalisis oleh unit-unit di MOIS atau IRGC untuk menentukan peluang, risiko, dan potensi hasil operasi.
- Input juga datang dari sumber diplomatik dan proksi regional.
4. Perencanaan Operasi
- Tujuan Taktis: bisa berupa pembunuhan, sabotase, infiltrasi organisasi, spionase, kampanye disinformasi.
- Penentuan Metode: melalui proksi, agen langsung, operasi digital, atau dukungan logistik.
- Penutupan Jejak (Plausible Deniability): penting untuk menghindari keterlibatan langsung Iran secara terbuka.
5. Rekrutmen & Penempatan Agen
- Di dalam dan luar negeri.
- Menggunakan agen tidur (sleeper agents) dalam komunitas diaspora.
- Pendekatan ke individu yang mudah diindoktrinasi atau dibayar.
6. Eksekusi Operasi
- Dilakukan langsung oleh unit seperti Quds Force, atau lewat organisasi proksi (seperti Hezbollah).
- Operasi siber oleh kelompok “Charming Kitten” atau “Rocket Kitten”.
7. Evaluasi & Eksploitasi
- Dampak operasi dievaluasi untuk digunakan dalam kebijakan lanjutan.
- Jika berhasil, hasil intelijen digunakan untuk kampanye politik, militer, atau diplomatik.
8. Ciri Khas Operasi Intelijen Iran
- Fokus ideologis: mendukung Revolusi Islam dan anti-Barat.
- Jaringan proksi: menggunakan kelompok milisi atau entitas non-negara.
- Penekanan pada keamanan dalam negeri terhadap oposisi.
- Disinformasi dan kampanye pengaruh melalui multi media
*Informasi lebih lanjut bisa menghubungi :*
- Pak Tata : 0815 7897 7777
- Ibu Ines : 0813 2498 5928
- Pak Anan : 0822 1982 1388




Tidak ada komentar:
Posting Komentar