Bregasnews.com - Tingginya angka kecelakaan kerja baik di dunia maupun Indonesia perlu mendapat perhatian dari semua pihak, agar resiko kecelakaan kerja bisa diminimalisir. Hampir semua sektor industri memiliki catatan angka kecelakaan kerja, baik industri manufaktur, industri migas, konstruksi dan lain - lain. Meskipun memang faktor penyebab kecelakaan kerja biasanya bukan faktor tunggal.
Menyikapi hal tersebut GNPK RI Jabar, pada Sabtu (25/5) menggelar pelatihan Sistem Manajemen K3 yang bertempat di sekretariat RUMPPI, Jl. Mega Asri I no. 8 Bandung.
Untuk mengetahui lebih lanjut atas kegiatan tersebut, media berhasil mewawancarai Pembina GNPK RI Dede Farhan Aulawi, yang juga sebagai Praktisi dan Pemerhati K3.
Pada kesempatan ini Dede menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini guna meningkatkan kesadaran kolektip baik pengusaha, karyawan, maupun Disnaker sebagai pengawas ketenagakerjaan. Termasuk pembekalan bagi mahasiswa yg memiliki peminatan di bidang K3. Dan semua ujungnya akan bermuara pada pencapaian cita-cita zero accident agar keselamatan dan kesehatan karyawan/ pegawai lebih diperhatikan. Ungkap Dede.
Adapun materi pembahasan yang diberikan meliputi Konsep dasar K3, Pengertian dan Tujuannya, Data Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja, Landasan Hukum Pelaksanaan K3, Efektifitas Pengawasan Implementasi Budaya K3, Penerapan SMK3 dan Elemen Kuncinya, sampai pada rancangan konsep Audit SMK3. Jika nantinya Disnaker memiliki keterbatasan jumlah dan kompetensi personilnya, maka Masyarakat Profesional (MAPRO K3) siap bekerja sama untuk membantu pengawasan penerapan K3 di perusahaan - perusahaan. Ini akan menjadi peluang yang menarik dan menggelitik menuju Indonesia yang maju dan pegawainya sejahtera. Jelas Dede mengakhiri percakapan.
Bagi yang berminat mengetahui lebih lanjut tentang pelatihan ini, dan pelatihan lainnya bisa menghubungi Ibu Lilis Hidayati di no 0813-1253-5153.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar