Bregasnews.com - “ Adalah sebuah keniscayaan jika organisasi bisa tumbuh dan berkembang tanpa berjejaring dengan organisasi lainnya, terutama organisasi – organisasi yang senafas dan sejalan serta memiliki nilai pandang yang sama terhadap tujuan yang tertuang dalam visi dan misinya. Begitupun dengan Prawita GENPPARI sebagai organisasi yang fokus dalam memajukan pariwisata Indonesia tentu harus selalu bergandengan tangan dengan banyak organisasi lain yang sama – sama mencintai negeri tercinta dan berkomitmen untuk memajukan Indonesia sebagai sebuah negara modern dan unggul. Prawita GENPPARI memiliki komitmen untuk terus bekerjasama dengan banyak pihak baik di dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka membantu mewujudkan program – program Pemerintah di bidang kepariwisataan. Hal ini tidak sekedar keinginan saja, tetapi secara konkrit sudah diwujudkan dalam berbagai programnya selama ini terutama dalam mengidentifikasi keragaman potensi wisata dan membantu perwujudan serta pertumbuhan desa wisata yang dikelola secara profesional “, ujar Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang ditemui di Bandung, Minggu (12/7).
Kemudian Dede juga menjelaskan terkait istilah pariwisata yang berasal dari Bahasa Sangsekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berulang-ulang. Dalam literatur lain mengatakan bahwa pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Perjalanan mengunjungi tempat-tempat indah ini dilakukan untuk tujuan kenikmatan dan kesenangan, atau bisa juga untuk memenuhi rasa ingin tahu dan/atau untuk memperluas pengetahuan, wawasan atau pengalaman para wisatawan.
Di samping itu sebagai organisasi yang memiliki komitmen kuat dalam memajukan pariwisata Indonesia, sudah barang tentu Prawita GENPPARI banyak menggagas konsep dan desain Pembangunan Pariwisata Indonesia, termasuk mengasistensi atau menjadi konsultan pembangunan kepariwisataan di berbagai daerah di Indonesia. Pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam mendesain konsep wisata di berbagai negara di luar negeri menjadi salah satu modal terbentuknya kompetensi kepariwisataan yang komprehensif sehingga mampu meracik resep – resep wisata yang jitu dan banyak diminati oleh para wisatawan.
“ Niat dan keinginan untuk menggerakan sektor pariwisata menjadi sangat penting karena sektor pariwisata mampu merangsang pertumbuhan ekonomi di banyak sektor lainnya. Baik hotel, rumah makan, travel, transportasi, UMKM, dan lain – lain. Ini merupakan perwujudan nyata atas dasar kecintaan pada bangsa dan negara “, ujar Dede menambahkan.
Selain itu Prawita GENPPARI juga terus memperluas kerjasama dan memperkuat sinergitas dengan berbagai organisasi lainnya yang memiliki nafas, gerak dan ritme yang sama untuk mendorong kemajuan bangsa dan negara. Termasuk kemarin dicapai kesamaan pandang dengan organisasi Perempuan Merah Putih (PMP) untuk lebih memberdayakan wanita Indonesia agar lebih produktif lagi di berbagai sektor sesuai dengan bidang keahlian masing – masing. Pada kesempatan tersebut dari organisasi PMP tampak hadir Ketuanya Ibu Sisca dan juga pembinanya Kang Dadi.
Sinergi adalah dasar dari langkah strategis organisasi untuk melakukan percepatan pelaksanaan program guna mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks perusahaan, sinergitas biasanya diterjemahkan dalam formula merger atau akuisisi, tetapi dalam konteks organisasi kemasyarakatan bisa dimaknai lebih luas lagi misalnya melakukan program – program secara bersama – sama. Manisnya sinergitas di atas kertas, memang tidak selalu semanis keringat di lapangan, namun Prawita GENPPARI akan selalu memangun komunikasi dan koordinasi yang intens dalam rangka meminimalisir kemungkinan terjadinya kegagalan.
“ Organisasi Prawita GENPPARI banyak belajar dari keberhasilan sinergitas antara Disney dan Pixar, Sirius dan XM Radio, serta Exxon dan Mobil. Tidak hanya belajar dari mereka yang sukses, karena organisasi juga belajar dari kegagalan sinergitas yang telah terjadi antara New York Central dan Pennsylvania Railroads, Daimler Benz dan Chrysler, Mattel dan The Learning Company, serta Sears dan Kmart. Belajar dari yang berhasil dan gagal pada dasarnya memperluas cakrawala berfikir, bersikap dan bertindak dalam meracik sebuah formula yang jitu sehingga sinergitas bisa berkesinambungan “, pungkas Dede menutup perbincangan.(tm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar