Paguyuban Pakerisan Patra Ganesha Tegal Gelar Pameran Keris pada Gelaran Seng Thian Kongco Liem Thay Soe Klenteng Hok Ie Kong - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 22 Oktober 2022

Paguyuban Pakerisan Patra Ganesha Tegal Gelar Pameran Keris pada Gelaran Seng Thian Kongco Liem Thay Soe Klenteng Hok Ie Kong

 


Bregasnews.com (Slawi) - Pameran keris paguyuban patra ganesha kabupaten Tegal meriahkan kegiatan Seng Thian Kongco Liem Thay Soe Klenteng Hok Ie Kong Slawi yang diselenggarakan oleh Kleteng Hok Le Kong Slawi pada 21-23 Oktober 2022. (21/10)


Kegiatan ini dibuka pada hari Jumat 10 Oktober 2022 terdiri dari bazar UMKM Kabupaten Tegal, Pameran Edukasi Tosan Aji, dan Pameran Keris. Kegiatan ini diikuti oleh 60 stand UMKM Kabupaten Tegal dalam rangka membangkitkan ekonomi masyarakat. 


Kegiatan pameran keris ini dihadiri oleh beberapa komunitas pakerisan yang terdiri dari paguyuban pakerisan Patra Ganesha Tegal, Panji Ronggojoyo, Petasemar Semarang, Bahurekso Batang, Banyumas, Cirebon, dan Ngawi. 



Dalam gelaran ini, paguyuban keris Patra Ganesha Tegal memberikan edukasi wawasan pengetahuan tentang keris, "pusaka keris penuh dengan filosofi kehidupan. Seperti keris nilamsari itu sebetulnya memiliki filosofi pengharapan agar keluarga kita hidupnya tenteram. Ada lagi keris parungsari, keris dengan bentuk jumlahnya tiga tigabelas melambangkan kepemimpinan, kewibawaan, pengayoman, termasuk juga keuletan. Jadi dari keris kita bisa punya cita cita", pungkas Dulgepuk salah satu perwakilan patra ganesha Tegal.


Dulgepuk selaku perwakilan paguyuban patra ganesha Tegal menyampaikan bahwa keris merupakan warisan budaya leluhur yang memiliki beragam filosofi makna tersendiri, "Pusaka itu diciptakan oleh empu untuk kebaikan, lambang lambang kebaikan. Tidak ada misalnya diciptakan untuk memperburuk kondisi keluarga. Itu pola pikir negatif sendiri, karena itu sudah tercipta stigma yang seolah olah ketika ada kejadian itu penyebabnya keris. Karena keris sendiri itu benda budaya yang perlu kita lestarikan" tandasnya. 


Ia juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia perlu mengingat dan melestarikan budaya adiluhung, "kita perlu kembali melestarikan budaya kita, jangan sampai budaya yang adiluhung itu karena dengan persepsi negatif kita menjadi takut. Kita kembalikan lagi proporsi bahwa ini adalah benda budaya yang perlu kita lestarikan" imbuhnya.


Keris sendiri merupakan warisan budaya dari Indonesia yang penting untuk dilestarikan. UNESCO telah menetapkan senjata pusaka itu menjadi warisan budaya tak benda pada tahun 2005. Setial tahun terdapat peringatan Hari Keris Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November.


Dulgepuk juga berpesan pada Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang dalam hal ini berkesempatan untuk belajar merawat kebudayaan pada gelaran pameran pakerisan, "Kita perlu kembali melestarikan budaya kita, jangan sampai budaya yang adiluhung itu karena dengan persepsi negatif kita menjadi takut. Kita kembalikan lagi proporsi bahwa ini adalah benda budaya yang perlu kita lestarikan", tuturnya.


Dengan adanya kegiatan pameran pakerisan ini harapannya seluruh elemen masyarakat dapat menjaga dan merawat warisan budaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia. (MA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman