Emiti : “Tidak Ada Petugas Yang Menyuruh Saya Ambil KK Lalu Ke Puskesmas Lagi, Itu Tidak Ada” - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 13 Desember 2017

Emiti : “Tidak Ada Petugas Yang Menyuruh Saya Ambil KK Lalu Ke Puskesmas Lagi, Itu Tidak Ada”



Bregasnews.com – Kematian Icha Selfia (balita umur 7 bulan) anak dari Emiti (32) warga desa Sidamulya Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes yang begitu menyita perhatian banyak pihak karena diduga ditolak berobat oleh Puskesmas Sidamulya sebelum akhirnya bayi malang tersebut tidak bisa lagi diselamatkan nyawanya karena keterbasan dari pihak keluarga dan orang tuanya.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Emiti (ibunya korban) yang mengatakan pada hari Sabtu (9/12) pagi dengan membawa KTP dan KIS Ia berjalan kaki sepanjang 1,5km membawa bayinya yang sedang mengalami sakit muntahber ke puskesmas Sidamulya untuk berobat, namun menurut dia, sesampainya di Puskesmas dan mendaftarkan bayinya petugas disitu terkesan mengabaikan saja.

“ Pada hari sabtu pukul 10.00 wib saya membawa bayi saya yang sedang sakit muntahber ke puskesmas dengan berjalan kaki hingga kepanasan, tetapi waktu mau ndaftar petugasnya cuma bilang tidak ada KISnya, terus pada diam semua tidak ada yang mengurusi, padahal disitu ada tiga petugas, dan mengenai kabar katanya saya disuruh ambil KK, itu tidak ada petugas yang menyuruh saya ambil KK lalu ke Puskesmas lagi, itu tidak ada” ungkap Emi dirumahnya, Rabu (13/12/2017) siang.

Menurutnya tidak ada petugas satupun yang mempedulikannya, hingga akhirnya Emiti memutuskan pergi dari puskesmas tersebut dan menuju balai desa Sidamulya dengan maksud mau melaporkan, tetapi pada waktu itu balai desa tutup, jadi Emiti pergi ke bidan desa tapi bidan desa pun masih tutup, dan akhirnya Emiti pulang dengan berjalan kaki lagi.

“ Saya berdiri di depan pendaftaran didiamkan saja tidak ada yang peduli, saya tidak berani masuk kedalam karena belum ndaftar, padahal pada waktu itu banyak sekali petugas yang berada di puskesmas, tetapi tidak ada satupun yang mempedulikan anak saya, padahal saya sudah ngomong anak saya sakit kritis, hingga akhirnya saya memutuskan pergi ke balai desa untuk melaporkan tapi sudah tutup, dan saya ke bu bidan Maenah tapi masih tutup juga, akhirnya saya pulang ” beber Emiti sambil bersedih.

Pada keesokan harinya minggu (10/12/2017) Icha meninggal dunia karena tak mendapat penanganan dari medis.

Atas kejadian yang menimpanya ini, Emiti mengaku tidak terima dengan perlakuan petugas yang tidak menghiraukanya itu, dan ia merasakan tidak ada gunanya ada puskesmas diwilayahnya kalau tidak bisa melayani masyarakat yang sedang mengalami sakit kritis, Emiti pun menuntut supaya puskesmas tersebut ditutup dan petugas yang pada waktu itu tidak melayaninya supaya dipecat saja.(tris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman