PRAWITA GENPPARI, Rekayasa Psikowisata Mendorong Lahirnya Generasi Kreatif dan Produktif - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 22 Maret 2020

PRAWITA GENPPARI, Rekayasa Psikowisata Mendorong Lahirnya Generasi Kreatif dan Produktif



Bregasnews.com - Seringkali telinga kita mendengar kosa kata "produktivitas" sebagai buah tangan dari sentuhan orang-orang yang produktif, yaitu orang yang senantiasa memanfaatkan waktu, tenaga, fikiran dan hatinya untuk sesuatu yang produktif. Baik produktif dalam beribadah maupun produktif dalam bermuamalah.

Pemerhati Produktivitas Nasional yang juga Ketua Umum Pegiat Ragam Wisata Nusantara (PRAWITA -GENPPARI) Dede Farhan Aulawi berkenan memberi tanggapan saat ditemui awak media di Bandung (20/3). Sebagai organisasi yang merupakan perkumpulan pegiat ragam wisata, Prawita GENPPARI dirangsang mampu mengeksplorasi setiap potensi wisata di berbagai daerah. Literasi pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain sebuah objek menjadi sangat penting.

Kemudian Dede juga menambahkan bahwa eksplorasi desain akan terkait dengan kreativitas dan inovasi dalam membangun daya tarik. Bukan hanya inspirasi dari alam sadar saja, bila perlu dieksplorasi sampai ke alam bawah sadar. Reservoar alam bawah sadar sesungguhnya sangat inovatif. Model yang bisa digunakan sering diistilahkan dengan rekayasa Psikowisata.

Jika model ini terus disosialisasikan akan mempercepat lahirnya generasi yang kreatif dan produktif. Lihat saja di sekeliling kita, sebenarnya banyak objek tidur yang masih terbengkalai. Jika saja dipoles dengan sedikit kreativitas saja, maka objek - objek tidur tadi bisa menjadi produktif.

Salah satu contohnya, pengembangan pertanian dengan konsep Ecoponik.  Dengan tekad, kreativitas dan kesungguhan Abah Eko dan didukung tim lainnya, berhasil memodelkan pertanian yang mobile. Model ini akan sangat cocok dikembangkan di kota-kota atau dimana saja. Lahan-lahan yang tidak produktif akan disulap menjadi lahan produktif.

" Konsep ini juga cocok untuk para petani millenial. Tanpa harus kotor-kotoran di sawah, tetap bisa memanen hasil dengan memuaskan ", ujar Dede mengakhiri percakapan.(tm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman