Bregasnews.com - 28-07-2020, Siapa yang tak mau menempuh pendidikan tinggi dengan biayah mandiri, sosok tokoh muda brebes yang sedang di cari banyak masyarakat bahkan bahkan kaum muda / Milenial di Brebes, dia adalah Muhammad Munawir Lasiyono, Lahir Minggu Pahing, 20 Maret 1988, tepat nya di Desa Terlangu, Jalan Sultan Agung Brebes.
Tokoh Muda Ini anak ke 8 dari 10 bersaudara dari Ayah / Abah, Nuryadin ( almarhum ), di masa hidup nya di kenal atau biasa di panggil Kyai NU / Kyai Nur di Desa Terlangu, Karena Banyak orang yang memanggil beliau kyai, yang meminta pertolongan / bantuan ke beliau saat sakit, hajatan, bahkan lahiran, jika lebaran, bukan saja kaum muda yang sowan ke beliau, tapi kebanyakan orang tua yang datang, karena di pandang ulama, Abah Nuryadin adalah Cucu Dari seorang Ulama Mbah Amir, yang konon katanya dulu sempat di bilang salah satu Sunan, karena rumahnya klo hujan tidak bocor, padahal atap rumah banyak yang berlubang, Ayah Abah Nur adalah H. Aslan, dan Ibu nya adalah Hj. Bawon terlangu, info masyarakat sekitar beliau adalah orang terkaya di desa terlangu di masa itu.
Tokoh Muda ini di lahirkan dari rahim seorang ibu yang Tangguh, yaitu Ibu Kusyati, di desa terlangu, Gang Mbah Reksa Jamidin, yang konon katanya adalah penyebar agama islam pertama di desa terlangu dari Kerajaan Mataram, nama Jalan nya juga Jl. Sultan Agung, makam itu banyak yang berziarah mulai dari kalangan bejabat, dari luar daerah, sempat makam itu mau di bangun layak nya makam makam 9 Walisongo, tapi abah nur menolak, saksi sejarah yang sekarang masih hidup adalah Kyai Yusuf beliau sekaligus guru Abah Nur, tinggal di desa Temu Kerep, Kecamatan Larangan, Nyonya Kusyati beliau adalah putri dari seorang polisi Bapak Suprapto, semasa hidupnya Suprapto di tugaskan di Pekalongan, dan wafat di Jakarta.
Tohoh Muda Muhammad Munawir Lasiyono ini menempuh pendidikan di SD Negeri Terlangu 02, Brebes, Ibu nya wafat sejak kelas 4 SD, semasa sd, mas munawir sambil jualan es mambo, bertani nanam bawang merah, timun dan cabe, dan sering di minta untuk adzan di masjid desa terlangu wetan, setelah itu melanjutkan lagi ke MTS Negeri Model Brebes, setelah lulus merantau ke jakarta ikut kaka nya mas Amir dan melanjutkan kembali di SMK Negeri 34 Jakarta Pusat, Teknik Elektro, Teknik Instalasi Listrik, baru kelas 1, Abah Nya Wafat / Kyai Nur, kelas 2 mendapatkan beasiswa penuh dari Ibu Hj. Wardjinem, kelas 3 mendapatkan beasiswa penuh dari Hj. Rusda, untuk biayah hidup mas munawir sambil jualan koran, butuh cuci, tukang panggul pasar dan ngamen di Jalan Rawamangun, dekat dengan kampus IKIP, sekarang menjadi UNJ, kelas 1 sudh PKL di PT. Siemens Indonesia Pulomas, kelas 2 di amanahkan menjadi ketua Rohis, sebelum ujian nasional dan sekolah ada undangan dari Politeknik Universitas Indonesia, allhamdulillah di terima melalui Jalur Seleksi Prestasi / PMDK, di D3, Teknik Elektro, Teknik Listrik, Politeknik Universitas Indonesia / Politeknik Negeri Jakarta, karena satu satunya siswa yang diterima di Poltek UI, jadi harus menerima, jika tidak akan di coret sekolah nya dari daftar undangan, allhamdulillah Hj. Rusda, guru matematika memberikan beasiswa full untuk kuliah sampai lulus d3, mas munawir juga mendapatkan beasiswa Sumit Cahaya dan Women's International Club, melanjutkan kembali S1, Teknik Elektro, Teknik Listrik, di Institut Sains Dan Teknologi Nasional, sempat di minta menjadi dosen di Universitas Bumiayu, di terima oleh HRD nya Ibu Susi, akan tetapi di minta kuliah lagi, karena masih S1, dan mendaftar di S2, STTPLN, Manajemen Ketenagalistrikan Dan Energi.
Tokoh Muda dari brebes ini menginisiasi Forum Guru Besar dan Dosen Putera Puteri Brebes, allhamdulillah brebes mempunyai 20 profesor dan 239 dosen dari berbagai perguruan tinggi negeri / swasta seluruh nusantara dan di LN menurut nya.
Beliau juga menginisiasi Forum Pengusaha Muda Brebes, Jaringan Pengusaha Muda Brebes di 17 Kecamatan di kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang anggota nya hampir 1000 anak muda.
Beliau juga menginisiasi dan membuat Yayasan Rumah Cinta Brebes yang di bina langsung oleh Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, MS. Dr. Maufur, M.Pd. dan Dr. Abdul Aziz, M.Ag.
Di temui terpisah di brebes, mas munawir selalu ingat pesan dan wejangan dari Almarhum Abah nya / Kyai Nur, jadi orang pertama harus jujur, ngaji malem, sholat malem, selalu minta sama Allah, jangan berharap dengan siapapun atau bahkan tergantung ke manusia, nanti kecewa, selalu meminta dan mengadu ke Allah.
Semasa kuliah, mengikuti lomba debat, lomba orasi, menjadi juri bisnis plan di kampus IPB, sekarang U. IPB, aktif di Teater Pelangi, sempat mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Elektro, menjadi Kadiv Laser, di BEM, Sospol, Div. Aksi, Sekjen Maestro Muda Indonesia, dan aktif di Himpunan Mahasiswa Islam.(tm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar