Siti Sodah Warga Desa Kalinusu, Rela Jalan Kaki Antar Makan dan Minuman ke Lokasi TMMD Brebes - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 20 September 2020

Siti Sodah Warga Desa Kalinusu, Rela Jalan Kaki Antar Makan dan Minuman ke Lokasi TMMD Brebes





Bregasnews.com – Keindahan hati ditunjukkan Siti Sodah (80), bersama anaknya Kastem (50), warga Dusun Kedung Kandri, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dimana mereka juga menyumbangkan makanan dan minuman untuk anggota TNI dan warga dusun tetangganya, yang sedang membuka akses jalan menuju dusun mereka yang selama ini terisolasi dari desanya, Kalinusu.


Tak hanya itu saja, mereka bahkan menyempatkan diri berjalan kaki sejauh 1 kilometer lebih untuk mengantarkan hidangan mereka ke lokasi pembangunan jalan TMMD Reguler 109 Kodim 0713 Brebes.


“Kami juga membawa cemilan berupa pisang kipas, yang terbuat dari bahan pisang dan ketan yang dicampur parutan kelapa. Ini sebagai ucapan terima kasih karena ABRI sedang membuka jalan tembus ke dusun kami,” ungkap Mbah Siti, Minggu (20/9/2020).


Khusus bagi Mbah Siti, di usia senjanya itu, ia tak pernah mengira akan merasakan adanya jalan baru, dari dusun nya menuju tempat kerabatnya yang ada di sejumlah dusun lainnya di desanya itu.


Ia juga menyatakan, sebisa mungkin akan berupaya mengadakan makanan dan minuman bagi para pekerja di lokasi TMMD Reguler, yaitu TNI, warga Desa Kalinusu, dan segenap pihak lain yang membantu.


Sementara itu, Kastem, perempuan paruh baya itu menyatakan akan mengajak ibu-ibu Kedung Kandri lainnya, membantu menyediakan makanan dan minuman karena lokasi pekerjaan TMMD cukup jauh dari perkampungan penduduk.


Sekedar diketahui, akses jalan yang sedang dibangun sepanjang 2,2 kilometer lebar 4-6 meter itu, akan membuka keterisoliran 100 Kepala Keluarga (KK) di Kedung Kandri, yang sudah puluhan tahun harus menyeberang Kali Pemali dengan naik rakit, untuk mendapatkan berbagai fasilitas pelayanan di wilayah kecamatan tetangga, Kecamatan Bantarkawung.


Wajar jika rata-rata anak-anak Kedung Kandri hanya lulusan SD saja, karena untuk ke sekolah di wilayah Bantarkawung, mereka harus merogoh kantong Rp. 2 ribu untuk pulang-pergi atau seribu rupiah per kepala saat naik rakit. (Aan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman