Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani dan BPOM Semarang Gelar KIE tentang Keamanan Pangan - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Jumat, 04 Maret 2022

Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani dan BPOM Semarang Gelar KIE tentang Keamanan Pangan



Bregasnews.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Dr Dewi Aryani MSi bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang, Jawa Tengah menggelar acara Komunikasi, Informasi,  dan Edukasi (KIE) tentang Keamanan Pangan di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Kamis (3/3/2022)..


Kepala BPOM di Semarang Dra Sandra MP Linthin Apt MKes yang tampil sebagai pembicara dalam acara tersebut membahas secara gamblang mengenai keamanan pangan. Dimana, masyarakat diharapkan bisa menjadi konsumen cerdas dalam membeli produk obat dan makanan.


"Kita upayakan memberikan pengetahuan tentang keamanan pangan dengan cara menggelar sosialisasi. Sehingga, bisa memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat bagaimana bisa menjadi masyarakat atau konsumen yang cerdas, baik dalam mengonsumsi obat-obatan dan makanan, kosmetik, dan suplemen kesehatan," terang Sandra.



Sandra menambahkan, pengawasan juga dilakukan di tempat-tempat dan di sarana yang menjual, memperdagangkan atau memproduksi obat-obatan, kosmetik, dan jamu. 


"Tentunya yang kita awasi bahwa peredaran ini harus tetap dijamin keamanan, mutu dan khasiatnya," papar Sandra.


Ia mengemukakan, dari hasil pengawasan BPOM di Semarang, di wilayah Jawa Tengah masih ditemukan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya.


"Kemarin, teman-teman kami mendapati produk jamu yang ditambahkan BKO, misalnya di Kecamatan Bumiayu. Tapi kami melakukan pembinaan, jadi produknya dimusnahkan kurang lebih ada 1700 pcs, botolan maupun yang bentuk dus," tegas Sandra.


Kemudian, imbuhnya, kemarin di Kabupaten Brebes, salah satu toko online kosmetik juga sudah dilakukan penindakan.


"Sementara disegel produknya, besok mungkin kami akan gelar kasus di kantor. Apakah produk ini sudah memiliki dua alat bukti. Minimal dua alat bukti untuk kami ajukan ke ranah hukum," katanya.


Sandra mengaku, untuk sementara obat-obatan belum didapatkan yang di Brebes. Namun, secara umum di Jawa Tengah sudah banyak.


"Misalnya yang ditangkap polisi sudah banyak, dan biasanya kami dijadikan saksi ahli ketika polisi menangkap produk-produk, atau obat-obatan yang disebut obat keras. Artinya obat-obatan yang disalahgunakan, karena efeknya seperti narkoba," tandas Sandra.



Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Dr Dewi Aryani MSi dalam kesempatan itu meminta kepada pihak-pihak yang berwenang untuk memantau toko-toko obat dan apotik secara berkala. Karena, pihaknya mengaku sering mendapat laporan.


"Kemasannya sama, isinya sama tapi ternyata palsu. Nah ini yang perlu dihindari, karena Brebes ini menjadi kabupaten lintasan antar provinsi, jadi rawan," beber wanita berhijab yang akrab disapa DeAr.


DeAr juga memastikan, yang dari arah Jawa Barat, maupun dari arah DKI (Jakarta) itu melewati jalur Brebes. Baik wilayah pantura maupun wilayah selatan. 


"Kabupaten Brebes harus meningkatkan kewaspadaan, keamanan, ketertiban dan melibatkan semua pihak," pungkas DeAr. (tris/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman