Makan Korban Jiwa, Kubangan Air Milik PT Charoen Pok Phand Jaya Farm Bangsri Dibuat untuk Minum Ternak - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 30 April 2024

Makan Korban Jiwa, Kubangan Air Milik PT Charoen Pok Phand Jaya Farm Bangsri Dibuat untuk Minum Ternak

 


Bregasnews.com - Kubangan milik PT. Charoen PokPhand Jaya Farm yang ada di Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes memakan korban jiwa. Ardi Nursaid (12 tahun) harus meregang nyawa saat tengah bermain di kubangan air bersama rekan sebayanya. Ardi yang masih duduk di bangku kelas enam di SDN 02 Pakijangan, Kecamatan Bulakamba meninggal  setelah jasadnya ditemukan satu jam setelah ia diketahui tenggelam di kubangan tersebut pada Minggu, 24 April 2024 sore. 


Duka mendalam pun dirasakan oleh Komari (40) Ayah kandung Ardi Nursaid. Komari yang tinggal di Desa Pakijangan RT 01 RW 05 Kecamatan Bulakamba tidak menyangka kalau anaknya bakal meninggal dengan cara yang tragis. Kepada awak media, Komari menuturkan kalau sebelum kejadian anaknya tengah bermain bersama rekan sejawatnya. Namun sekitar pukul 3 sore lebih, teman-temannya datang memberitahukan ke istri kalau Ardi tenggelam di kubangan di Bangsri. 


Mendengar kabar itu, ia bersama warga lainnya langsung datang ke lokasi untuk mencari. Dan sejam kemudian anaknya berhasil ditemukan. Namun sayang, saat ditemukan anaknya sudah tidak lagi bernyawa. Atas peristiwa itu, ia pun meminta kepada aparat kepolisian untuk menyelidiki kasus meninggalnya Ardi Nursaid. 


Pasalnya, ia menduga kalau tewasnya Ardi Nursaid disebabkan karena kelalaian dari pihak perusahaan yang tidak menyediakan rambu larangan dan pagar pengaman di sekitar lokasi. 


Terpisah, Kadus Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba Faris Sandria kepada media menceritakan terkait keberadaan kubangan air tersebut. Menurut dia, kubangan air itu dibuat oleh PT. Charoen PokPhand Jaya Farm untuk memenuhi kebutuhan minum ternak. 


Namun saat dilakukan pengerukan kubangan itu, terjadi kerusakan terhadap alat berat yang digunakan. Akibatnya, proses pengerukan terhadap kubangan dan normalisasi sungai di sekitar pabrik terhenti sampai sekarang. "Sudah sebulan lebih proses pengerukan berhenti, karena alat beratnya mengalami kerusakan. Dan sampai saat ini juga belum dilanjutkan kembali,"terang Faris Sandria. 


Dan terkait dengan papan larangan serta pagar pengaman, lanjut dia, sebenarnya pihak perusahaan sudah pernah memasangnya. Hanya saja karena di lokasi itu kerap di datang warga, maka papan larangan yang sedianya pernah ada akhirnya rumah dan hilang. Sedang untuk pagar pengaman sendiri, kata Faris juga sudah ada. "Hanya untuk ukurannya cuma setinggi dua meter saja,"jelas dia. 


Dan atas peristiwa tewasnya Ardi Nursaid di kubangan air itu, pihaknya baru saja mendampingi beberapa pihak untuk mengecek ke lokasi kejadian. Diantaranya dari Polsek, Dinas Lingkungan Hidup, Babinsa, Babinkamtibmas dan yang lainnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman