Dampak Memanasnya Hubungan China dan Jepang terhadap Indonesia - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 02 Desember 2025

Dampak Memanasnya Hubungan China dan Jepang terhadap Indonesia


Oleh : Dede Farhan Aulawi
Memanasnya hubungan antara China dan Jepang, terutama terkait sengketa wilayah di Laut China Timur, rivalitas ekonomi, dan kompetisi pengaruh di Asia Pasifik, membawa implikasi strategis yang signifikan bagi kawasan. Sebagai negara besar di Asia Tenggara dan poros penting Indo-Pasifik, Indonesia tidak berada di ruang hampa. Eskalasi ketegangan antara dua kekuatan ekonomi Asia ini dapat mempengaruhi dinamika politik, ekonomi, pertahanan, dan diplomasi Indonesia.

*Dampak Geopolitik dan Keamanan Regional*

Pertama, ketegangan China–Jepang memperburuk ketidakstabilan kawasan Indo-Pasifik. Rivalitas ini berpotensi meningkatkan militerisasi kawasan, termasuk peningkatan armada laut dan patroli di perairan strategis. Indonesia, meski tidak terlibat langsung dalam sengketa Laut China Timur, berpotensi terdampak melalui :

- Meningkatnya pergerakan militer asing di sekitar Laut Natuna Utara, yang dapat menimbulkan tekanan keamanan.

- Potensi salah perhitungan (miscalculation) yang berdampak pada jalur pelayaran internasional yang dilalui kapal Indonesia.

- Dorongan bagi Indonesia untuk memperkuat postur pertahanan maritim, terutama karena ketegangan regional sering menular ke wilayah Laut China Selatan.

Selain itu, peningkatan persaingan dua kekuatan ini dapat memicu bloc politics baru yang menempatkan negara-negara ASEAN dalam posisi sulit. Indonesia sebagai pemimpin de facto ASEAN akan dituntut untuk menjaga kohesi dan mempromosikan diplomasi preventif.

*Dampak Ekonomi dan Investasi*

China dan Jepang merupakan dua investor terbesar Indonesia, khususnya dalam sektor infrastruktur, manufaktur, otomotif, dan energi. Ketegangan bilateral mereka dapat membawa tiga kemungkinan :

a. Kompetisi Investasi yang Menguntungkan Indonesia

Dalam skenario positif, persaingan memperebutkan pengaruh di Asia Tenggara dapat membuat kedua negara meningkatkan investasi, pendanaan, dan kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

b. Disrupsi Rantai Pasok Regional

Baik China maupun Jepang adalah pusat manufaktur global. Konflik atau ketegangan jangka panjang dapat mengganggu rantai pasok industri Indonesia, seperti otomotif, elektronik, dan tekstil, yang sangat bergantung pada bahan baku dan komponen dari kedua negara.

c. Fluktuasi Ekonomi Global

Ketegangan ini dapat mempengaruhi nilai tukar, harga komoditas, serta stabilitas perdagangan global. Indonesia harus bersiap menghadapi volatilitas pasar akibat penurunan kepercayaan investor global.

*Dampak Diplomatik terhadap Politik Luar Negeri Indonesia*

Indonesia konsisten dengan prinsip politik luar negeri bebas-aktif. Ketegangan China–Jepang mendorong Indonesia untuk :

- Mengambil peran penengah (mediator) dalam forum ASEAN, EAS, atau ARF, untuk mendorong dialog dan stabilisasi kawasan.

- Menjaga keseimbangan diplomatik agar tidak dianggap condong ke salah satu pihak, yang dapat berdampak pada kerja sama ekonomi dan pertahanan.

- Menguatkan kerja sama regional ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang menekankan inklusivitas dan non-konfrontasi.

Konstelasi diplomatik ini membuat Indonesia harus lebih terampil memainkan hedging strategy, yakni menjalin hubungan baik dengan kedua negara sembari meningkatkan otonomi strategis.

*Dampak terhadap Pertahanan dan Modernisasi Militer*

Meningkatnya ketegangan dua negara besar di Asia mendorong negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. Dampak langsung yang mungkin terjadi :

- Modernisasi TNI AL dan TNI AU untuk menjaga wilayah maritim dan udara yang semakin dinamis.

- Meningkatnya kerja sama pertahanan dengan negara ketiga seperti AS, Australia, dan Korea Selatan untuk menjaga keseimbangan.

- Penguatan industri pertahanan nasional, baik melalui skema joint production maupun alih teknologi yang dilakukan dengan Jepang dan China secara selektif.

*Dampak Sosial dan Keamanan Non-Tradisional*

Ketegangan China–Jepang juga dapat menimbulkan dampak non-tradisional :

- Ancaman terhadap pekerja migran Indonesia di kedua negara apabila terjadi eskalasi ekstrem.

- Potensi meningkatnya kampanye propaganda dan perang informasi (information warfare) yang melibatkan opini publik Indonesia.

- Ketidakpastian bagi pelajar Indonesia di Jepang ataupun China terkait regulasi visa, beasiswa, dan keamanan.

Jadi, memanasnya hubungan China–Jepang adalah isu geopolitik besar yang menimbulkan implikasi luas bagi Indonesia. Dampaknya dapat bersifat positif maupun negatif, tergantung bagaimana Indonesia memanfaatkan peluang dan mengelola risiko. Dengan diplomasi bebas-aktif, penguatan pertahanan maritim, dan strategi ekonomi yang adaptif, Indonesia dapat menjaga stabilitas domestik sekaligus memperkuat posisinya sebagai aktor penting dalam menjaga perdamaian dan keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman