Inilah Pengalamanku Di Ranto Canyon, Pemacu Andrenalin - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 26 September 2016

Inilah Pengalamanku Di Ranto Canyon, Pemacu Andrenalin


Pengalaman Saat di Ranto Canyon / foto: Roni/bregasnews.com

Bregasnews.com - Ranto Canyon obyek pemacu andrenalin, wisata di Brebes yang katanya masih perawan kebetulan tahun ini menjadi tujuan kegiatan press tour  bagi para juru warta liputan Brebes yang gelar Pemkab Brebes,  saya salah satunya yang beruntung mendapatkan undangan mengikuti kegiatan press tour.


Dengan beberapa wartawan lain, kami pun menuju ke Kecamatan Salem Brebes (lokasi tempat wisata tujuan) sebelum ke Ranto Canyon, rombongan di arahkan ke obyek wisata wanakalibaya, tapi kali ini saya akan menceritakan Ranto Canyon yang katanya memacu andrenalin.


Dari Kalibaya rombangan melanjutkan ke lokasi tujuan yaitu Ranto Canyon, sampai tujuan sekitar pukul 18.30 WIB.kami pun langsung menuju tempat peristirahatan yang sudah di siapkan panitia, di situ rombongan di hibur musik organ tunggal, setelah mentari mulai menghangatkan tubuh, inilah yang saya tunggu, menuju Ranto Canyon menyusuri sungai.


Sebelum acara susur sungai, kami di beri sedikit pengarahan Bupati Brebes Idza Priyanti, yang ikut hadir bersama suaminya dan beberapa kepala SKPD, doa bersama untuk keselamatan, setelahnya kami di beri pengarahan dari pemandu tata cara menyusuri Ranto Canyon, setelah kami mengenakan perlengkapan keamanan, kami pun menuruni anak tangga yang tak bisa di hitung.



Sesampai di sisi sungai, pemandangan Ranto Canyon terlihat, wow.. sungai dengan aliran deras, batu batu besar serta air terjun yang benar benar memacu andrenalin.



Acara pertama pertama, pemandu meminta bagi yang berani untuk melompat tebing dengan ketinggian sekitar 2 meter, kedalaman 3 meter, disitu banyak teman teman kami yang masih ragu, sebagian melalui jalur turun lain. Saya sendiri agak takut, namun saya beranikan diri, pada saat teman teman masih ragu, saya langsung loncat saja, dan benar, saat saya meloncat, jantung ini rasanya entah pindah kemana, tubuhpun menyentuh air, Byuurrrr... sesaat jantung saya berhenti berdetak, kaki saya menyentuh air namun tidak menyentuh dasar, berarti ini pasti dalam, didalam air saya sedikit tidak ingat, tubuh saya pun muncul kembali kepermukaan, saya masih ngos ngosan di tambah helem pengaman lepas, tubuh saya langsung di tarik ke tepi oleh  pemandu,  wow.. benar benar pengalaman mendebarkan.



Setelah kami berhasil melewati rintangan pertama, pemandu meminta kami untuk melalui rintangan lain, menurut pemandu masih ada rintangan meloncat lainnya  yang lebih menantang, dengan berjalan di atas bebatuan yang licin dan benar benar menantang serta alirannya yang deras, kami mengikuti pemandu.



Sebelum tantangan loncat tebing kedua, ada sebuah goa kecil yang harus kami lewati, di loncat tebing kedua, pemandu meminta bagi yang tidak berani mengarahkan untuk kembali, karena kalau sudah terjun di lompat tebing kali ini, di pastikan tidak ada jalan kembali, namun bagi yang punya keberanian, akan bisa menikmati indahnya bebatuan bebatuan yang memanjakan mata,  di sini pemandu juga menyediakan tangga bagi yang melanjutkan tapi tidak mau melompat, saya pun salah satu yang mengambil kesempatan lanjut dan meloncat, dan byurrr kembali jantung saya di pacu, namun sesampai di bawah, ketakutan kami mulai berkurang, lebih lebih pemandangan di bawah benar benar menakjubkan, sungai yang di himpit bebatuan, gemercik air yang turun dari atas dan bebatuan pijakan yang menantang.dari bawah melihat ke atas mungkin sekitar 30-40meter bisa melihat sisi sungai tersebut, di situ kami di minta istirahat sebentar guna melepas lelah, pemandu langsung mengambil botol kosong dan bebatuan yang mengeluarkan air lalu meminta kami untuk mencoba meminum,dan rasanya sangat segar sekali, setelah istirahat cukup kami lanjutkan lagi, kali ini kami di arahkan merambat di sisi sungai dengan seutas tali, setelah itu tantangan lompatan berikutnya menyusul, akupun ikuti saja.


Tantangan terakhir ini dia yang menarik sebenarnya, dengan lompatan setinggi sekitar 7 meter tantangan telah menghadang, namun karena saya sudah mulai capai dan kedinginan, saya melewatkan kesempatan itu dan hanya menyisir tepian sungai dengan seutas tali, sayang sebenarnya, tapi bagi yang masih punya Keberanian, lompatan terakhir tak di sia sia.

Demikian sobat semoga pengalamanku dapat mengundang anda untuk ikut mencobanya.(Roni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman