Ironis, Di Kota Brebes, Masih Ada Orang Tidur Di Lantai Gubug Reot - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 10 September 2016

Ironis, Di Kota Brebes, Masih Ada Orang Tidur Di Lantai Gubug Reot


Diana dan keluarganya depan rumah/ kondisi di dalam rumah


Bregasnews.com - Sungguh ironis, meski berbagai program bantuan pengentasan kemiskinan telah di galakan pemerintah, di Brebes masih ada warga yang harus tidur di lantai tanpa alas dengan kondisi gubuk yang reot.

Diana (45) janda 6 orang anak yang tinggal di RT.05/03 Limbangan Kulon, terpaksa harus menghuni gubung yang reot  dengan ukuran kecil di bantaran sungai sigeleng Brebes karena keadannya yang miskin dan harus menghidupi 6 orang anaknya yang masih kecil kecil. bahkan deritanya semakin bertambah karena satu di antaranya ada anaknya yang mengalami keterbelakangan mental.

Kondisi gubug yang hanya berukuran kecil dan tanpa sekat harus di tempati  7 orang anggota keluarga dengan alas  seadanya  dan  stuktur lantai  tanah yang lembab dan bergelombang.
Ratmi (55) salah  satu  tetangganya  kepada Bregasnews.com menjelaskan, kehidupan janda 6 orang anak  tersebut  sangat memprihatinkan, satu keluarga harus tidur dilantai lembab dengan kondisi yang sudah reot, bahkan pernah suatu kali pada musim hujan kondisi  sungai disampingnya mengalami pasang, keluarga tersebut terlihat  harus  tidur  bercampur  lumpur” beber Ratmi.

“Suatu kali juga sempat saya lihat malam malam anaknya makan mangga muda yang pada jatuh, saat saya  tanya  katanya dari pagi belum makan apa apa” lanjutnya lagi.

Masih menurutnya,” untuk menghidupi ke 6 anaknya, janda tersebut  mencari  rongsok, bahkan sering meminta  minta untuk  mendapat  belas  kasih orang lain, sementara  beberapa tetangga yang merasa iba sering memberikan sekedar sesuap nasi.

Sementara  Diana (janda 6 orang anak tersebut) saat di mintai keterangan mengatakan,” sudah beberapa tahun kami menghuni tempat ini, bahkan semasa suami masih hidup, tetapi sejak suami meninggal satu tahun silam kami masih menghuni tempat ini, kami bingung mas!!!!!, beberapa  waktu lalu pihak pemerintah desa meminta kami untuk membongkar tempat ini, katanya tempat ini mau di jadikan taman, terus kami harus kemana” katanya menghiba.


Untuk menyambung hidup kami harus berusaha dengan mencari rongsok, kadang  beberapa kali kami mendapatkan bantuan dari tetangga, bantuan dari pemerintah sendiri  pernah kami dapatkan satu tahun sekali, anak saya yang masih kecil yang baru masuk Sekolah Dasar juga pernah kami ajukan untuk mendapat bantuan, tapi hingga  kini belum mendapatkan” bebernya.(Roni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman