Prawita GENPPARI Jelaskan Konsep Pengembangan Wisata Pantai dan Pesisir - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 22 Oktober 2023

Prawita GENPPARI Jelaskan Konsep Pengembangan Wisata Pantai dan Pesisir



Bregasnews.com - “ Sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, sudah pasti Indonesia memiliki banyak potensi wisata pantai dan pesisir. Sebagian sudah dimanfaatkan menjadi destinasi wisata, dan masih banyak lagi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pegiat wisata untuk menggali, mengeksplor, dan mengembangkan serta memasarkan potensi wisata pantai lainnya yang saat ini masih tidur “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Sabtu (21/10).


Menurutnya, pariwisata pesisir adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan di sekitar pantai seperti berenang, berselancar, berjemur, berdayung, menyelam, snorkling, beachombing/reef walking, berjalan – jalan atau berlari sepanjang pantai, menikmati keindahan suasana pesisir dan bermeditasi. Secara umum, pariwisata pesisir diasosiasikan dengan “3S” (sun, sea dan sand) yaitu jenis pariwisata yang menyediakan keindahan dan kenyamanan alami dari kombinasi cahaya matahari, laut dan pantai berpasir bersih.


Konsep pariwisata pesisir (coastal tourism) adalah hal – hal yang terkait dengan kegiatan wisata, hal – hal yang menyenangkan dan aktivitas rekreasi yang dilakukan di wilayah pesisir dan perairannya. Ada juga yang memakai istilah wisata bahari (marine tourism) sebagai aktivitas rekreasi yang meliputi perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dan fokus pada lingkungan pesisir. Perlu diketahui bahwa pariwisata pantai merupakan bagian dari wisata pesisir yang memanfaatkan pantai sebagai objek dan daya tarik pariwisata yang dikemas dalam paket wisata. 


Selanjutnya Dede juga mengatakan bahwa pariwisata pantai meliputi semua kegiatan wisata yang berlangsung di daerah pantai seperti menikmati keindahan alam pantai, olahraga pantai, sun bathing, piknik, berkemah dan berenang di pantai. Pada perkembangannya, jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan di pantai sangat beragam tergantung pada potensi dan arah pengembangan wisata di suatu kawasan pantai tertentu. 

Kemudian ia menambahkan terkait kawasan pesisir sebagai suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Apabila ditinjau dari garis pantai (coast line), maka suatu wilayah pesisir memiliki dua macam batas, yaitu batas yang sejajar garis pantai (long shore) dan batas yang tegak lurus terhadap garis pantai (crossshore). Wilayah pesisir yang digunakan di Indonesia adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat yang beragam, di darat maupun di laut, serta saling berinteraksi antara habitat tersebut. 


Kawasan pesisir dari sudut ekologis sebagai lokasi dari beberapa ekosistem yang unik dan saling terkait, dinamis dan produktif. Dalam suatu kawasan pesisir terdapat satu atau lebih ekosistem dan sumberdaya pesisir. Ekosistem pesisir dapat bersifat alami ataupun buatan (manmade). Ekosistem alami yang terdapat di kawasan pesisir antara lain terumbu karang (coral reef), hutan mangrove, padang lamun, pantai berpasir (sandy beach), formasi pes-caprae, formasi baringtonia, estuaria, laguna dan delta. Sementara itu, ekosistem buatan antara lain tambak, sawah pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri, agroindustri dan kawasan pemukiman. 


Lebih lanjut Dede menguraikan sumberdaya di kawasan pesisir terdiri dari sumberdaya alam yang dapat pulih dan sumberdaya alam yang tidak dapat pulih. Sumberdaya yang dapat pulih antara lain meliputi sumberdaya perikanan (plankton, bentos, ikan, moluska, krustacea, mamalia laut), rumput laut, padang lamun, hutan mangrove, dan terumbu karang. Sumberdaya yang tidak dapat pulih dapat berupa minyak dan gas, bijih besi, pasir, timah, bauksit dan mineral serta bahan tambang lainnya. Pada kelompok sumberdaya yang dapat pulih, hidup dan berkembang berbagai macam biota laut, sehingga dengan keanekaragaman sumberdaya tersebut diperoleh potensi jasa – jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan wisata.


“ Namun kita tidak boleh hanya bangga dengan panjang dan banyaknya potensi wisata pantai atau pesisir saja, melainkan harus ada ikhtiar yang sungguh – sungguh untuk menjaga kelestariannya dari kemungkinan munculnya kerusakan alam. Artinya pengembanga wisata pantai dan pesisir ini harus berwawasan lingkungan sehingga keberadaannya akan tetap terjaga dan berkesinambungan untuk jangka panjang “, pungkas Dede.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman