Mengenal Resiko Bisnis Berbasis Digital - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 08 Mei 2018

Mengenal Resiko Bisnis Berbasis Digital


Oleh : Dede Farhan Aulawi

Bregasnews.com - Risk means that there is a chance that we won’t receive a return on our investment. When we are in business, we need to consider the kinds of events that could pose a risk to our business and take steps to mitigate them.
( Risiko adalah kemungkinan untuk tidak menerima laba atas investasi yang kita lakukan. Ketika kita ikut terlibat dalam suatu bisnis, kita perlu mempertimbangkan hal – hal yang dapat menimbulkan risiko bagi bisnis kita dan mengambil langkah untuk memitigasi-nya )

Jadi ketika kita ikut berbisnis maka asumsinya kita sudah mengerti resiko dari bisnis tersebut, dan telah mempertimbangkan segala kemungkinan resiko terburuknya. Jika kita sudah siap dengan resiko terburuk, maka ikutlah dalam bisnis tersebut. Tapi jika kita takut dengan resiko bisnisnya, maka tidak perlu ikut - ikutan. Toh bisnis orang lain tidak akan terganggu hanya karena kita tidak ikut serta. Daripada nanti apabila terjadi resiko buruk mencari “kambing hitam”, maka lebih baik saat ini pula kita memelihara “kambing putih”. Artinya cukup puas menjadi penonton karena tidak berani mengambil resiko. Saat orang lain sedang rame – rame menikmati sate kambing, kita bukan salah satu dari mereka. Kita seperti tukang parkir yang asyik dengan mengatur – ngatur mobil orang, sementara kita sendiri tidak punya mobilnya.

Berbicara resiko bisnis, maka yang menjadi pertanyaan adalah apa sih jenis bisnis yang tidak memiliki resiko ? Coba kita Tanya warung nasi, tukang tambal ban, tukang es krim, yang punya kontrakan, pedagang pasar, dan lain – lain. Apa semua tidak punya resiko ?
Coba Tanya nasabah bank “tutup” yang sampai saat ini tidak ada pengembalian dananya.
Coba Tanya orang yang titip dana pada biro travel umroh “ bodong” yang dananya digelapkan.
Dan lain – lain, ternyata semua usaha meskipun usaha itu dilakukan di negeri sendiri yang jelas alamat kantor dan orangnya, kalau niat dan caranya “tidak baik” maka hasilnya “high risk “ juga.

Terlebih saat kita ikut langsung terjun dalam bisnis investasi, khusunya perdagangan mata uang digital, valuta asing, saham, komoditi, dll seperti di Gainmax saat ini. Pendekatan teoritisnya, seberapa besarnya masyarakat Indonesia yang memahami bisnis ini ? apa mereka faham dengan crypto currency, blockchain technology termasuk di dalamnya ada financial technology (fintech), dll. Itulah bagian dari apa yang disebut The Future Digital Economic Landscape.

Tukang ojek konvensional mau tidak mau, siap tidak siap dilindas oleh ojek online. Begitupun dengan taksi konvensional, menerima ataupun tidak, tetap akan dibabat oleh taksi online. Ini bukan soal kasihan atau tidak kasihan, karena perubahan paradigm zaman tidak memiliki mata dan telinga. Perkembangan teknologi tidak bisa dicegah. Ia akanmenggilas siapapun anak zaman yang tidak mampu mengikuti perubahan peradaban.
Jika kita siap dengan perubahan zaman, maka kita akan menjadi bagian dari penikmat zaman itu. Tapi jika kita tidak siap, maka kita bukan saja sebagai penonton zaman, melainkan kita akan menjadi “korban zaman”, yang tersiksa dan menderita di gilas oleh gelindingan roda zaman. Tehnologi tidak bisa di stop, perkembangannya tidak bisa dilarang, sehingga konfigurasi algoritma model berfikir analog, harus segera di re-engineering dengan model berfikir digital.

Arsitektur manajemen keuangan yang analog akan ditinggalkan dengan skyway technology infrastructure financial berbasis digital. Akselerasi perubahan nominal atas capital yang berbasis bunga linier, akan jauh ditinggalkan oleh perubahan nilai berbasis altimeter yang memiliki lompatan eksponensial. Selamat datang bagi temen – temen semua yang sudah menjadi bagian dari digital economic, atau minimal a part of financial digital. Dan mari ajak rekan dan saudara kita agar mampu turut menikmati perubahan peradaban di era keuangan terkini.

Saya jadi ingat ketika minggu lalu berkunjung langsung ke kantor pusat Gainmax di London, dimana………………(bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman