Bregasnews.com - Kembali berkarya setelah sempat jeda disaat gencarnya berita Covid-19 melanda, seniman Mural Gus Bill melakukan ritual jeda berkarya Mural jalanan.
Dijelaskan Gus Bill, segala aktifitas keramaian menciptakan kegelisahan tersendiri yang mengendap menjadi ide ide, menumpuk dan harus segera dimuntahkan ke media Mural apapun selain dinding bangunan, kanvas, termasuk juga saat ini diatas media multiplek papan panjat dinding yang sedang dibuat dan akan dibangun Oleh "Seduluran Ndas Mumet", sebagai bentuk hibah kepada lahan ruang terbuka masyarakat di bantaran sungai pemali desa Pebatan Kabupaten Brebes, sebagai sarana pelengkap Olah Raga Panjat Dinding guna menampung minat bakat pada Olahraga Panjat Dinding nantinya.
" Branding atau karakter atau ciri khasnya adalah Mural MataHati, sudah sangat familiar dimasyarakat Indonesia dalam dunia Street Art Jalanan, seakan mengidentikan MataHati bagian dari Kabupaten Brebes, sebab diciptakan dan dikembangluaskan dikabupaten Brebes yang notabene penghasil bawang merah dan telor asin yang tata letak geografis berada dijalur pantura Jawa Tengah." terangnya, melalui pesan Whatsapp, Jumat (7/8).
Disisi lain, kata dia, pemberian hibah papan panjat sebagai sarana olahraga masyarakat dibantaran kali Pemali desa Pebatan kelak, bentuk kepedulian sekaligus program kerja tidak tertulis dalam sosial kemasyarakatan "Seduluran Ndas Mumet Brebes", yang kebetulan saat melihat dilokasi lapangan bekas timbunan sampah yang menggunung sebelumnya menggugah naluri kemanusiaan dan kepedulian sosial.
"Saya rela membuat karya mural MataHati ini secara cuma cuma, tanpa bayaran sepeserpun diatas media papan panjat yang nantinya akan dipasang dibantaran sungai Pemali, sebuah kontribusi dan persahabatan kekeluargaan dengan seduluran Ndas Mumet Brebes sangat mendukung sekali" tegas Gus Bill, yang merupakan pendiri Milisi Brebes Bermural (MBB), yang juga didaulat menjadi Manajer Atlit FPTI Kabupaten Brebes.
Sementara diterangkan Kang Mas Gusti, ketua panitia pembangunan papan panjat, ia ingin turut berkontribusi positif dan bermanfaat untuk masyarakat, atas lahan tersebut dibidang olahraga panjat dinding yang kebetulan disetujui oleh Kepala Desa Pebatan.
"Diniati tulus, dasar kekompakan persepsi dan perspektif rasa kebersamaan, akhirnya segala daya upaya penggalangan dana dilakukan melalui komunikasi kedekatan emosional dengan para donatur demi terkumpulnya pembiayaan pembangunan pendirian papan panjat tersebut."ungkapnya melalui pesan Whatsapp, Jumat(7/8).
Rien Handayanie Selaku Sekretaris Panitia Pembangunan Seduluran Ndas Mumet Brebes mengatakan semua dilandasi kebersamaan bergerak serentak dan akhirnya biaya tahap pertama pembangunan bisa teratasi.
" Terima kasih untuk para donatur, baik pribadi maupun Instansi, walau aksesoris lainnya belum terpenuhi serta kualitas papan panjat hanya standart lokal nasional yang diharap mampu bertahan tiga sampai empat tahun kedepan." bebernya.
Seniman Mural Gus Bill, menggoreskan karya MataHati diatas media papan panjat tersebut, sebab sudah menjadi ikon dari FPTI Kabupaten Brebes yang diketuai oleh Moh.Syamsul Haris, SH,MH Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Brebes, yang mana karya mural MataHati Gus Bill sudah eksis menjelajah ketiap sudut dinding kota kota besar pelosok Indonesia bahkan luar negeri.(tm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar