TMMD Hadir, Masyarakat Keluar Dari Zona Keterbatasan Mengelola Desa - bregasnews.com - Koran Online Referensi Berita Pantura

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Rabu, 25 Oktober 2017

TMMD Hadir, Masyarakat Keluar Dari Zona Keterbatasan Mengelola Desa

Bregasnews.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejatinya tidak lahir begitu saja dan terbentuk secara tiba-tiba di saat negara indonesia sudah mapan dan mandiri. Namun sejarah menyebutkan, cikal-bakal TNI adalah sebagian rakyat bersenjata yang berjuang mengorbankan jiwa dan raganya mengusir penjajah. Sebagai tentara rakyat, TNI harus selalu dekat dengan rakyat. TNI harus mengenal dan hidup dengan rakyat.

Setelah Orde Lama berakhir dan berpindah ke Orde Baru, Negara Indonesia harus menghadapi situasi sistem politik dan perekonimian yang kritis. Hal ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintahan terbaru saat itu untuk tetap bertahan dan menjaga pembangunan nasional untuk menjadikan Indonesia terus maju. Pembangunan desa merupakan hal penting yang perlu dilaksanakan karena mengingat masyarakat Indonesia berada didesa yang secara perkembangan kurang maju. Sebagai bagian dari rakyat TNI menjadikan kesempatan itu sebagai sarana bersama rakyat untuk melakukan perubahan dengan cara melakukan pembangunan secara menyeluruh kesemua desa di Republik Indonesia yang kita kenal dengan sebutan ABRI masuk desa pada saat itu. Sebuah program yang membantu memaksimalkan potensi desa, karena desa merupakan sumber penyuplai bahan-bahan baku pangan nasional serta sebagai sumber ketenagakerjaan.

Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program kerjasama lintas sektoral antara TNI, Kementerian atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Pemerintah Daerah, serta Komponen Bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam upaya membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terisolasi, daerah pinggiran dan terbelakang.

Dimulainya program ini dengan perencanaan yang sistematis mengutamakan kepentingan masyarakat disuatu daerah yang dianggap perlu untuk dilakukan pembangunan. Karena melibatkan semua unsur yang terkait mulai dari tingkat Desa dan Kelurahan. Sasaran-sasaran yang dipilih berdasarkan skala prioritas, diteliti dan dipadukan dengan program pemerintah daerah, kemudian dibahas di forum DPRD untuk disyahkan menjadi Program Pembangunan Daerah. Pelaksanaan TMMD berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 32 tahun 2004, Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Surat Menteri Dalam Negeri RI tentang Pedoman Penyususan Anggaran APBD untuk Program TMMD.

Desa Cikuya Sebagai target Tentara Manunggal Membangun Desa Oleh Kodim 0713 Brebes secara geografis terletak 200 meter di atas permukaan laut, terletak sejauh 35 km dari ibu kota kabupaten dan 4 km dari kota kecamatan Banjarharjo. Sebagai sebuah desa yang berada di ujung barat Kabupaten Brebes bersama desa-desa yang lainnya berbatasan langsung dengan wilayah dua kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Cikuya,_Banjarharjo,_Brebes, Desa Cikuya dari segi wilayah dan jumlah penduduk merupakan desa terbesar kelima dari 25 desa yang ada di kecamatan Banjarharjo. Wilayah Desa Cikuya terbagi kedalam 4 pedukuhan yang wilayahnya bervariasi baik dalam luas maupun jumlah penduduk. Dukuh dimaksud antara lain Dukuh Cariyang, Dukuh Nanggerang, Dukuh Kopi dan Dukuh Cikuya. Keempat pedukuhan ini dipimpin oleh 5 orang Kepala Dusun (kadus) dan 7 Ketua RW, ditamah 28 Ketua RT. Dukuh paling padat penduduknya adalah Dukuh Cikuya dipimpin oleh 2 orang kadus, dukuh Kopi oleh 1 orang kadus, dukuh Nanggerang dan dukuh Cariyang oeh masing-masing 1 orang kadus.

Hampir 60% masyarakat Desa Cikuya adalah masyarakat urban yang merantau ke berbagai kota untuk mencari pekerjaan sebagai kuli kasar atau buruh harian lepas. Kondisi seperti inilah yang terjadi di Desa Cikuya. Sehingga kondisi desa belum mampu menggerakkan roda perekonomian secara signifikan. Untuk itu Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) REGULER ke 100 Kodim 0713 Brebes hadir untuk membantu masyarakat keluar dari zona keterbatasan mengelola desa.

Dandim Brebes, LetKol Inf. Ahmad Hadi Hariono bersama dengan prajurit Kodim 0713 Brebes akan melakukan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) selama 3 Minggu, dan akan berakhir tanggal 26 Oktober 2017. Semua prajurit yang tergabung menjadi Satgas TMMD diperintahkan untuk terus bersama masyarakat membangun desa Cikuya. Bekerja sama dengan perangkat desa membangun infrastruktur yang dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan demi menjalankan roda perekonomian yang mandiri. Menjadi generasi penerus Desa Cikuya semakin mendapatkan fasilitas yang layak untuk melakukan perubahan.

Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sasaran fisik saja seperti pembangunan desa seperti perbaikan jalan rusak pembukaan jalan desa baru, pembuatan/ perbaikan jembatan, pembuatan plat beton, talud, gorong- gorong, pembangunan dan perbaikan sarana ibadah, saran kesehatan, pos kamling dan masih banyak lagi sasaran- sasarannya yang disesuaikan dengan skala prioritas di desa. Tetapi terdapat juga sasaran non fisik yang berupa kegiatan social, kegiatan ceramah penyuluhan PPBN, penyuluhan Wawasan Kebangsaan, penyuluhan Kamtibmas, Hukum dan Narkoba, penyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan lingkungan (BABS), pengobatan massal/ gratis, aksi pasar murah, pemutaran Film perjuangan, lomba- lomba kesenian dan aksi donor darah. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Cikuya dan menambah pengetahuan. Selain itu kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa juga bertujuan untuk menjadikan TNI pengayom masyarakat tidak hanya dalam slogan tetapi aksi nyata bahwa TNI bersama rakyat.

(Gubernur Jateng Drs. Heru Sudjatmoko secara simbolis membuka TMMD Reguler Ke-100 Kodim 0713/Brebes)

Wakil Gubernur Jateng Drs. Heru Sudjatmoko secara simbolis membuka TMMD Reguler Ke-100 Kodim 0713/Brebes dengan pemukulan gong, bertempat di Lapangan Sepakbola Desa Cikuya, Kec. Banjarharjo. Rabu (27/9).

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Jateng Drs. Heru Sudjatmoko mengatakan, TMMD bertujuan untuk mempercepat pembangunan insfrastuktur di Kabupaten Brebes khususnya desa yang telah ditetapkan sebagai obyek TMMD Reguler 100.

Menurutnya, upaya pemerintah melalui TNI ini berkontribusi besar dalam mengurangi kesenjangan ekonomi pemerataan pembangunan, terlebih Kementrian Pertanian dan Pangan RI pun memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan TMMD ini.

 ”Persoalan kemiskinan di Kabupaten Brebes yang masih tinggi diharapkan menjadi pekerjaan rumah bagi Bupati dan semua komponen terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Brebes masih menduduki peringkat terakhir di Jawa Tengah”ujarnya.

Lanjut Heru, dari data yang diterima angka putus sekolah yang tersebar di desa/kelurahan ini harus segera ditangani dengan mengembalikan mereka kesekolah, inilah salah satu upaya mengatasi IPM di Brebes, untuk itu mari bersama-sama kita carikan solusinya secara bertahap, kuatkan gotong-rotong termasuk kearifan lokal juga harus di lestarikan. 

”Desa/Kelurahan biar maju pembangunannya, rakyate pinter, keluarganya sehat-sehat, Jateng harus terbaik disegala bidang,” pungkas Heru.

Pembukaan TMMD ini dihadiri oleh ribuan tamu undangan dan masyarakat Kecamatan Banjarharjo. 

(Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono selaku Dansatgas TNI Manunggal Membagun Desa (TMMD) Reguler ke-100 memberikan pengarahan)

Dengan sigap Komandan Kodim 0713/Brebes Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono selaku Dansatgas TNI Manunggal Membagun Desa (TMMD) Reguler ke-100 didampingi Danlatgaslap Kapten Inf Sutarno memberikan arahan kepada seluruh anggota satgas, bertempat di Posko TMMD Reg. Ke 100 tahun 2017 Kec. Banjarharjo Kab. Brebes. Senin (02/10/2017).

Dalam pengarahannya Dandim memberikan penegasan kepada seluruh anggotanya untuk berkerja dengan ikhlas dan seserius mungkin, melaksanakan setiap yang diperintahkan.

“Kita di sini sebagai satgas operasi militer selain tempur. Untuk itu, laksanakan dengan semangat setiap tugas yang diperintahkan. Apa bila ada kendala laporkan secara hirarki untuk mencari penyelesaianya.” tegas Dandim.

Selanjutnya, Dandim tak lupa menegaskan kembali bahwa tugas yang dilaksanakan tersebut, adalah untuk membantu kesejahteraan masyarakat.

“Tujuan anggota satgas di lokasi TMMD ini adalah untuk melayani masyarakat dan membantu pemerintah dalam membangun wilayahnya guna mensejahterakan masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat di Desa Cikuya khususnya akan berubah lebih baik.” harap Dandim.

Hal lainnya yang disampaikan Dandim, ia juga menyampaikan terkait sikap harmonis yang harus dikedepankan. Dandim menyampaikan hal tersebut, demi menjaga kemanunggalan TNI-Rakyat yang sudah terjalin selama ini.

Was'ad (50) sebagai tokoh masyarakat Dukuh Kopi Desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo sangat antusias Desanya sebagai sasaran TMMD ke 100 Tahun 2017. Bagi tokoh masyarakat kehadiran TNI dalam kegiatan Pra TMMD Kodim 0713/Brebes memberikan warna tersendiri, sebab banyak hal yang berubah di masyarakat tentang pentingnya membangun sikap gotong royong yang saat ini hampir tergerus dengan sikap individualisme.

Was'ad selaku Tokoh Masyarakat Cikuya menuturkan sebagai warga masyarakat  merasa antusias, desa Cikuya sebagai TMMD ke 100 tahun 2017, medan atau lokasi yang dibutuhkan akan dinanti masyarakat  sebagai peningkatan hasil pertanian kedepan lebih baik. Selain tu, Was'ad bersama warga akan tetap menjaga dan terlibat aktif agar  Kemanggulangan TNI dengan rakyat tetap terjaga dan terjalin secara utuh, ia mewakili masyarakat Desa Cikuya sangat senang dan menanggapi positif dengan kehadiran TNI di Desa Cikuya serta sangat mendukung atas terlaksananya TMMD ke 100 di Desa Cikuya,” pungkasnya.

Perjalanan satgas tidaklah mudah para prajurit harus siap disegala kondisi selama TMMD berlangsung. Dalam pelaksanaan tugas dilapangan TMMD, para personel Satgas TMMD Reguler 100 Kodim 0713/Brebes membagi tugas, salah satunya adalah tugas untuk menjaga logistik makanan dan minuman agar tidak kehabisan mengingat medan gunung yang jauh dari pemukiman penduduk 2 Km lebih. Banjarharjo, Jumlah logistik ini selalu dipastikan oleh Serda Priyatno yang dibantu salah satu anak Dukuh Cikuya yang juga tidak mau tinggal diam melihat keluarga maupun tetangganya bekerja membangun desanya, Agus (18) warga Dukuh Kopi setia bahu membahu dengan Priyatno dalam memasak air maupun merebus singkong. 

Menurut Serda Priyatno “Memasak makanan dan minuman bagi rekan-rekan saya dan masyarakat juga merupakan tugas”. Dirinya bersama Agus mencari ubi, air maupun apa saja yang bisa dimakan dilokasi TMMD yang jauh dari kampung sebelum dukungan datang. “Kami memanfaatkan segala yang ada di alam untuk mengisi energi" pungkas Priyatno.

(Kebersamaan Prajurit TMMD dengan Anak Desa Cikuya)

Selama berlangsung TMMD masyarakat sangat kooperatif terhadap satgas. Mereka dengan semangat yang tinggi bekerja bersama membangun desa. Tidak hanya itu para satgas juga memiliki peran mendidik bagi anak-anak terlihat bagai seorang bapak terhadap anak kandungnya sendiri, anggota Satgas TMMD Reg Ke-100 Kodim 0713/Bbs Serda Sudirman yang juga dalam kedinasan sebagai Babinsa Kodim 0713/Bbs memberikan wejangan/nasehat kepada salah seorang anak empunya rumah yang ia tinggali selama berlangsungnya TMMD.

Dalam wejangannya, Serda Sudirman menyampaikan agar selalu belajar dengan giat supaya menjadi harapan masa depan baik keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dikatakannya bahwa masa depan bangsa dan negara terletak pada generasi mudanya. Sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa harus dapat menjadi generasi yang penuh semangat baik dalam menempuh pendidikannya ataupun dalam kehidupan kesehariannya.

"Tugas sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, menuntut ilmu pengetahuan dan tentunya ilmu agama agar memiliki akhlak yang baik dan akhlak yang mulia bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara", terangnya.

"Sebagai seorang anak harus taat, patuh dan berbakti pada orang tua, dan jangan ikut-ikut dalam pergaulan negatif", lanjutnya.

Kehadiran Satgas TMMD di Desa Cikuya ini, bermanfaat dan dapat dijadikan suri tauladan guna mempelopori usaha usaha positif bagi anak-anak muda desa Cikuya, agar mereka tidak terprovokasi dan terhasut oleh hal-hal negatif yang dapat merusak generasi muda bangsa. 

Wejangan atau nasehat yang diberikan anggota satgas ini kepada anak-anak muda desa Cikuya sebagai calon-calon pemimpin bangsa kedepannya, sebagai salah satu bentuk memberikan pendidikan karakter generasi muda dan wawasan kebangsaan, agar mereka tidak terbawa arus era globalisasi yang sangat pesat ini dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang serba pesat. Diharapkan dengan hal seperti ini, mereka para generasi muda bangsa calon pemimpin pemimpin bangsa kedepannya tidak mudah terprovokasi dan terjerumus hal-hal negatif yang dapat mengancam keselamatan bangsa dan negara.

(Serda Sudirman Memberikan Wejangan Pentingnya Pendidikan Kebangsaan)

TNI bersama rakyat dalam program TMMD menjadi contoh nyata betapa dekatnya TNI dengan warga, Dalam kegiatan istirahat tampak keakraban antara TNI dan warga. TNI makan bersama warga, dirasakan mereka ebersamaan itu terasa nikmat walaupun makan dengan menu seadanya. Karena, menurut mereka, makan dengan cara bersama sama tersebut, makanan akan terasa lebih enak dan nikmat. Harapan mereka, semoga pekerjaan pengerasan jalan dapat berjalan dengan lancar dan aman. Momen terharu tersebut terlihat dalam kesibukan dalam bekerja untuk pengerasan jalan dalam TMMD Reguler ke 100 Kodim 0713/brebes di Desa Cikuya kecamatan  Banjarharjo kabupaten Brebes. Selasa (3/10/17) 

(Prajurit TMMD bersama warga kompak dan bersatu menyiapkan makan)

Dalam memperingati HUT TNI 5 Oktober 2017 dan memeriahkan TMMD Reguler 100 Kodim 0713/Brebes kembali menggelar bhakti sosial TNI sasaran Non Fisik TMMD di Desa Cikuya Banjarharjo, yang bertempat di SD Negeri I Cikuya. Banjarharjo, Kamis (5/10).

Ditempat yang sama juga dilaksanakan khitan massal sebanyak 52 anak dari Desa Cikuya dan sekitarnya. Dibawah koordinator pengobatan gratis dan sunat massal dr. Dina Nur Afifah Dokter Klinik Poskes Kodim 0713/Brebes dengan melibatkan beberapa instansi terkait di Kabupaten Brebes dan Tegal antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Brebes, Jasa Raharja Cabang Brebes, Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Tegal dan dari Puskesmas Banjarharjo sebagai tuan rumah.

Masyarakat yang mengikuti pengobatan gratis sementara dari data berjumlah 75 orang warga Desa Cikuya dan sekitarnya di Kecamatan Banjarharjo. Serda Anang Jatmiko salah satu Satgas TMMD menggunakan ilmu kesehatan yang dimilikinya untuk membantu para tenaga medis dengan melaksanakan tensi darah kepada para masyarakat yang berobat. “Saya bangga menggunakan sedikit ilmu yang saya miliki untuk membantu warga Cikuya dan para perawat lainnya dalam pengecekan tensi”, ungkapnya. Selain itu Anang juga membantu dalam membagikan resep obat kepada para warga dan berharap kesehatan warga menjadi lebih baik sehingga menjadi produktif membangun negri.

Selama kegiatan tersebut berlangsung Banyak warga dari desa Cikuya dan dari luar kecamatan Banjarharjo yang mengayuh rejeki dengan berjualan, seperti Ali penjual topi dari Ketanggungan dan Rofi penjual buah dari kersana. Sebuah pemandangan Kegiatan TTMD banyak membawa perubahan untuk masyarakat.

Disuatu pagi sudah menjadi hal yang umum ketika orang tua mengantarkan anaknya sekolah. Satgas TMMD kembali memberikan aksi nyata yang memberikan pengalaman sendiri bagi anak-anak Cikuya. Ungkapan polos anak TK yang telah diantar kesekolah oleh  prajurit TNI anggota Satgas TMMD Reg Ke-100 Kodim 0713/Bbs. Novita, siswa kelas 1 di SDN 1 Cikuya Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes dengan polosnya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada satgas TMMD setelah ia diantarkan kesekolah oleh Serda Karsono. Dengan berjalan kaki, karena rumah tempat tinggalnya dekat dengan sekolahnya. Ia kelihatan ceria dan bahagia dapat bergandengan tangan dengan tentara.

Awal mula Novita diantar satgas berangkat sekolah, karena keinginannya sendiri minta diantar sekolah oleh anggota satgas TMMD, yang sebelumnya ia diantar ibunya atau saudaranya kesekolah. "Entah karena apa, pada pagi itu tidak seperti biasanya Novita merengek pada ibunya meminta ijin untuk diantar sekolah oleh pak TNI.", terang Neneng ibunya Novi.

Daripada anaknya mogok sekolah, dengan rasa sungkan Neneng memohon pada Serda Karsono yang kebetulan tinggal dirumahnya. Dengan serta merta tanpa ragu, Serda Karsono mengantarkan Novi kesekolah. Dalam perjalanan kesekolah, ia bercerita kenapa ia merengek minta diantar TNI kesekolah. Dikatakan, ia kagum dengan prajurit TNI. Ia berharap dan berdoa kelak nanti ia ingin menjadi prajurit wanita TNI. Prajurit wanita TNI yang gagah berani, profesional dan dicintai rakyatnya. Sampai di depan pintu kelas, ia pun mengucapkan apresiasinya kepada prajurit satgas seraya memberikan hormat pada Serda Karsono. "Hatur nuhun om......telah mengantar saya kesekolah", ucapnya.

Pemandangan yang terlihat sepintas tersebut, betapa eloknya dan betapa indahnya bila segenap komponen dan elemen masyarakat hidup berdampingan dengan saling peduli dan menjaga kebersamaan serta keguyuban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Itulah TMMD, selain membangun daerah terpencil, terisolir dan tertinggal guna pemerataan pembangunan wilayah, TMMD juga sebagai pemersatu bangsa demi tetap tegak kokohnya keutuhan dan kedaulatan NKRI.

(Novita, siswa kelas 1 di SDN 1 Cikuya diantar Satgas TMMD)

Selama TMMD berlangsung masyarakat menyambut dengan bahagia dan merasakan terbantu. “Kami sangat senang adanya TMMD ini masuk di desa kami, sehingga desa kami sekarang ramai dan penuh dengan bapak-bapak tentara. Bukan hanya saya saja yang senang campur bangga, juga anak-anak kami selalu dekat dengan bapak tentara. Dan, kalau ditanya, anak-anak jawabannya, ingin menjadi tentara. Itu, bisa terjadi, karena kedekatan tentara dengan warga yang termasuk anak-anak,” kata Anton salah seorang warga disela istirahat dalam kegiatan TMMD di Desa Cikuya, Kecamatan Banjaraharjo, 

“TNI bekerja dengan hati, dan selalu dihati,” itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kedekatan antara warga dengan Satgas TMMD Reguler 100 Kodim 0713/Brebes. Muslimah (40) warga Dukuh Kopi  bercerita kepada Serda Nurokhim anggota Satgas TMMD sambil menunjukkan foto anak sulungnya (Fauzi 19 tahun) yang ingin mendaftarkan diri mengabdi menjadi anggota TNI.

(Muslimah (40) warga Dukuh Kopi berharap putranya menjadi TNI)

Untuk prajurit yang tergabung dalam satgas TMMD tentu memiliki rasa rindu terhadap keluarga. Mereka merelakan waktu, jiwa dan raga secara totalitas untuk warga. Mereka merelakan meninggalkan anak mereka dan mengantarkan anak orang lain, suatu tindakan sederhana namun memerlukan jiwa besar. Selain itu TNI juga bekerja tanpa mengenal waktu Dengan keringat bercucuran dibawah terik matahari yang menyengat kulit, para Satgas TMMD Kodim 0713 tidak melunturkan semangat mereka dalam menyelesaikan pekerjaan Makadam di Desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo. Jum’at (13/10).

Tidak nampak lelah di wajah mereka, yang terlihat hanya semangat yang membara dan harapan bisa selesai tepat waktu sehingga para Satgas dapat berkumpul kembali dengan keluarga yang ditinggalkannya. Mereka juga berharap nantinya warga masyarakat Cikuya dapat merasakan hasil kemanunggalan antara rakyat dan TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD Reg 100 Kodim 0713/Brebes, hasil dari pekerjaan yang selama ini di kerjakan dapat membawa keberkahan bagi anak cucu warga Desa Cikuya. Ini ungkapan salah satu perangkat desa Cikuya dengan gelaran TMMD Reguler ke-100 Kodim Brebes.  "Lha kok badhe mboten maturnuwun niku geh salah, Pak. Wong bapak-bapak Tentara badhe mbangun desa kula (Lha kok mau tidak terimaksih itu ya salah, Pak. Orang bapak-bapak Tentara mau membangun desa kami)," ungkap Heri (41), Kasi Kesra Desa Cikuya.

Menurutnya, untuk sasaran fisik, terutama pembangunan jembatan, pengaspalan jalan, sangat-sangat membantu warga masyarakat. Tidak saja bermanfaat bagi warga di Desa .Cikuya, melainkan juga sangat berguna bagi sejulah desa tetangga," ungkap Heri.

Benar apa yang dikatakan oleh Kades Sekod, bahwa jika tidak ada TMMD, karena keterbatasan dana desa jelas tidak mungkin akan bisa membangun jembatan. "Pokoknya warga Cikuya mengucapkan terimakassih dengan pembangunan yang dilaksankan oleh TNI Kodim Brebes," beber Heri

Dipenghujung program TMMD Kades Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Sekod mengucapkan terimakasih, menyusul Kodim 0713/Brebes menjadikan desanya sebagai sasaran TMMD Reguler ke  -100 tahun 2017. ''Saya benar-benar mengucapkan terimakasih kepada jajaran Kodim Brebes yang menggelar TMMD di desa kami. Dengan kegiatan itu desa kami akan semakin tertata di bidang pembangunannya,'' ungkapnya.

Sependapat dengan Kades Cikuya, Fausan, warga RT 08/ RW 03, Desa Cikuya menyatakan, dengan adanya pembangunan jalan dan jembatan oleh Satgas TMMD Kodim Brebes dipastikan Desa Cikuya akan semakin tertata.  ' Kami merasa senang dengan adanya program TMMD tersebut. Nantinya Desa Cikuya akan menjadi semakin semakin rapi dan baik,'' ungkap Fausan.

Kesimpulan dari rangkaian program TMMD adalah masyarakat sangat merasa terbantu dengan kehadiran TNI bersama masyarakat, khususnya bagi masyarakat Cikuya Brebes akan memiliki pengalaman tersendiri bersama TNI yang dengan semangat bekerja tanpa lelah. Secara keseluruhan dengan adanya program TMMD, diyakini bahwa TNI, masyarakat, dan komponen bangsa lainnya akan selalu bekerja sama membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Bersama Rakyat TNI membangun Indonesia. (Tris, bregasnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Iklan Disewakan

Laman