Bregasnews.com - “ Indonesia secara umum berbasis pada pertanian guna menunjang kecukupan kebutuhan pangan. Seiring dengan waktu yang berjalan banyak yang turut memikirkan peningkatan nilai ekonomi dari lahan pertanian yang tidak sekedar dari hasil tani saja. Akhirnya muncullah konsep pengembangan wisata yang berbasis pada pertanian yang disebut agro wisata, sebab faktanya banyak orang perkotaan yang senang berkunjung ke pedesaan untuk melihat keindahan pemandangan, hijaunya lahan pertanian, dan juga segarnya udara pedesaan “, ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Sumedang, Sabtu (7/10).
Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara pertemuan dengan Kades Mekar Jaya dan para penggarap tanah desa di bukit Batarai Sumedang. Pada dasarnya Dede menekankan pentingnya peningkatan nilai ekonomi pertanian yang berbasis pada kegiatan kepariwisataan. Apalagi bukit Batarai ini memiliki keunggulan tersendiri. Jarak dari pintu tol Sumedang juga cukup dekat sehingga memudahkan akses para calon wisatawan yang akan berkunjung. Posisinya yang cukup tinggi menjadikan gambaran desa di atas awan dengan pemandangan yang sangat cantik dan dikelilingi oleh pegunungan, seperti gunung Tampomas, Ciremai, dan juga gunung lainnya.
Menurutnya, agrowisata merupakan tempat wisata dengan aktivitas wisata yang berfokus pada lahan pertanian. Tujuan dari agrowisata yaitu untuk memberikan edukasi, rekreasi, dan mengenal bidang pertanian lebih mendalam. Biasanya pengunjung agrowisata akan dilibatkan langsung dalam berbagai kegiatan yang ada di sekitar lahan pertanian, peternakan, dan perkebunan. Jadi agrowisata merupakan suatu objek wisata yang dibangun dengan mengangkat tema atau konsep dengan menggabungkan aktivitas pertanian dan aktivitas wisata.
Aktivitas pertanian dalam hal ini mencakup artian luas yaitu seluruh aktivitas dalam kelangsungan hidup manusia yang terkait dengan pertanian konvensional hingga model pertanian yang canggih atau modern. Pengembangan Wisata Agro juga menjelaskan bahwa agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, perjalanan, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan perolehan pendapatan para petani, pertanian dapat dikembangkan lagi menjadi sarana wisata berbasis agro atau yang dikenal sebagai agrowisata.
Tujuan dan manfaat dari agrowisata pada dasarnya berorientasi sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, memberikan edukasi pertanian kepada masyarakat, sebagai tempat rekreasi dan berlibur, serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Namun perlu diingat bahwa tujuan utama dari agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan, serta rekreasi di bidang pertanian.
Kemudian Dede menjelaskan terkait masih adanya kerancuan pengertian antara agro wisata dengan ekowisata. Perbedaan mendasar agrowisata dengan ekowisata yaitu, agrowisata merupakan suatu objek wisata yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan rekreasi di bidang pertanian. Sementara, ekowisata lebih berfokus pada pengembangan industri wisata yang bertumpu pada usaha pelestarian alam atau konservasi.
“ Konsep kepariwisataan yang berbasis pada pertanian atau disebut agro wisata ini sebenarnya sudah banyak dilakukan di negara lain, dan dijadikan instrumen untuk mempromosikan negaranya. Coba lihat bagaimana New Zealand mengembangkan agro wisata berbasis pertanian buah apel, kiwi, pear, dan lainnya. Thailand berbasis perkebunan buah durian, jeruk, apel, dan lainnya. Sementara di Indonesia ada basis perkebunan kopi, teh, strawberi, dan lainnya “, pungkasnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar